IDENESIA.CO - Gen Z mengacu pada generasi yang lahir kira-kira antara tahun 1996-2013. Mereka adalah generasi pertama yang sepenuhnya dibesarkan dengan internet dan smartphone, dan telah tumbuh dengan pengalaman dunia yang sangat berbeda dari generasi sebelumnya.
Secara khusus, mereka saling berhubungan secara global dengan beragam orang dan sebagian besar berkomunikasi melalui teknologi dan media sosial. Generasi ini perlahan mulai menghadapi tantangan dunia nyata dan mengelola stres kehidupan sehari-hari sebagai orang dewasa.
Alasan lain Gen Z dianggap memiliki mental yang lebih lemah adalah karena kebutuhan sosial yang tidak terpenuhi, termasuk pendapatan, pendidikan tinggi, pekerjaan, makanan yang lebih baik, perumahan mewah, transportasi yang nyaman, dukungan sosial, keamanan, dan lain-lain.
Bagi mereka yang mengandalkan interaksi sosial untuk dukungan emosional, pandemi membawa banyak kerugian bagi mereka. Bagi kaum muda, pandemi yang menetapkan batasan telah mengakibatkan pertemuan sosial yang lebih pendek dengan teman-teman yang menyebabkan dampak utama pada kesehatan mental mereka.
Selain penyakit mental, penyakit kurang darah atau anemia sangat rentan dialami oleh generasi masa kini di Indonesia atau generasi z
Menurut data Riskesdas 2018, jumlah remaja yang terkena anemia di Indonesia adalah sebesar 32 persen. Dibandingkan negara lain, angka tersebut memiliki nilai yang cukup tinggi.
“Sebanyak tiga hingga empat dari 10 remaja menderita anemia. Hal tersebut biasanya dipengaruhi oleh kebiasaan asupan gizi yang tidak optimal dan kurangnya aktivitas fisik,” ujar Noor Rohmah, ahli gizi dari Universitas Negeri Surabaya, dikutip dari Indozone, Senin (19/12/2022).
Penyebab terjadinya anemia bisa karena berbagai faktor, kurangnya aktivitas fisik, nggak mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, kekurangan zat besi, cenderung mengonsumsi makanan yang mengandung tanin dan polifenol sehingga menghambat zat besi.
Selain itu, penyakit anemia yang merupakan masalah kesehatan yang terjadi saat kekurangan sel darah merah ini juga dapat menyebabkan berbagai dampak negatif. Diantaranya, gangguan fungsi kognitif atau kecerdasan remaja, gangguan pada organ tubuh, dan kurangnya ketahanan daya tahan tubuh.
Jadi, ada baiknya mulailah mengonsumsi sayuran-sayuran hijau, seafood, tahu, semangka, dan makanan lainnya yang memiliki kandungan zat besi agar terhindar dari anemia.
(Redaksi)