“Setiap RT perlu memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang apa saja yang termasuk dalam kategori kekerasan seksual,” kata Novan.

Ia menambahkan bahwa kasus kekerasan seksual bukan hanya menjadi masalah Samarinda, tetapi juga terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Namun, tingginya angka di Samarinda menjadi perhatian serius yang harus segera ditangani dengan berbagai upaya, termasuk membangun kesadaran masyarakat untuk lebih proaktif dalam melaporkan kasus yang terjadi.

“Minimal di tingkat RT, dengan dukungan masyarakat sekitar, terutama para tetangga. Jika ada indikasi seperti itu, segera laporkan,” tegasnya.

Pihaknya juga mendorong pemerintah kota untuk lebih aktif dalam memberikan edukasi dan membangun mekanisme perlindungan yang lebih kuat bagi para korban. Melibatkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari perangkat RT hingga institusi pendidikan, dianggap sebagai langkah penting untuk menekan angka kekerasan seksual di Samarinda.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan angka kekerasan seksual di Samarinda bisa ditekan dan memberikan lingkungan yang lebih aman bagi anak-anak dan perempuan di kota ini.

(Adv)