Kamis, 5 Desember 2024

Fibromyalgia, Penyakit yang Diderita Lady Gaga

Sabtu, 24 Desember 2022 10:0

POTRET - Lady Gaga (IST)

IDENESIA.CO - Lima tahun lalu, Lady Gaga mengungkapkan bahwa dia menderita fibromyalgia.

Diketaui penyakit kronis yang sangat parah sehingga Lady Gaga sempat membatalkan turnya. Menurut National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases, fibromyalgia adalah kelainan jangka panjang yang menyebabkan rasa sakit dan nyeri di seluruh tubuh.

Sementara efeknya dapat berdampak parah pada mereka yang menderita penyakit tersebut, beberapa orang tidak melihatnya sebagai kondisi medis yang sebenarnya karena saat ini tidak dapat didiagnosis melalui pengujian medis. Orang sering didiagnosis menderita fibromyalgia karena itu satu-satunya penjelasan yang tersisa, setelah dokter mengesampingkan hal lainnya.

Lady Gaga Ungkap Kekesalan Karena Fibromyalgia

Dilansir dari CNBC, perempuan bernama asli Stefani Germanotta itu mengungkapkan kekesalannya kepada orang-orang yang tidak memandang kondisi tersebut sebagai penyakit nyata dalam sebuah wawancara dengan Vogue.

"Saya sangat jengkel dengan orang-orang yang tidak percaya bahwa fibromyalgia itu nyata," katanya.

"Masyarakat harus lebih berempati. Sakit kronis bukanlah lelucon dan setiap hari bangun tanpa tahu bagaimana perasaan Anda sangat melelahkan," lanjutnya.

Lady Gaga tidak sendirian, faktanya fibromyalgia memengaruhi sekitar empat juta orang dewasa di Amerika Serikat.

Mengenal Fibromyalgia

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mendefinisikan fibromyalgia sebagai nyeri di seluruh tubuh atau nyeri yang meluas. Kamu bisa saja menderita fibromyalgia jika kamu mengalami nyeri di beberapa bagian tubuh saat melakukan pemeriksaan tanpa penjelasan medis setelah melakukan beberapa tes.

"Selama bertahun-tahun, dokter perawatan hanya memberi tahu pasien bahwa tidak ada yang salah dengan mereka," kata Benjamin Natelson, seorang ahli fibromyalgia dan sindrom kelelahan kronis, sekaligus seorang profesor neurologi di Fakultas Kedokteran Icahn di New York.

Menurut American College of Rheumatology, saat ini tidak ada tes untuk mendeteksi penyakit tersebut. Fibromyalgia didiagnosis berdasarkan apa yang pasien rasakan dan ungkapkan kepada dokter mereka. Tes laboratorium dan X-ray dapat digunakan untuk mengesampingkan kondisi lain. Bagi sebagian orang, hal itu menimbulkan keraguan tentang apakah fibromyalgia adalah kondisi nyata atau sekadar nyeri kronis yang tidak dapat dijelaskan.

"Saat ini, gejala yang paling sering diamati tumpang tindih dengan sindrom kelelahan kronis. Apakah kedua penyakit tersebut sama atau berbeda telah menjadi fokus utama penelitian saya selama dekade terakhir," kata Natelson.

Gejala utama fibromyalgia adalah rasa sakit di seluruh tubuh yang tidak dapat dikaitkan dengan penyakit lain melalui tes medis. Hidup dengan kondisi tersebut juga dapat menyebabkan gejala seperti:

  • Kurang tidur;
  • Kelelahan;
  • Rasa sakit yang menyebabkan kecacatan.

"Sifat kronis dari penyakit ini juga dapat menyebabkan tekanan mental dan emosional. Untuk seseorang yang belum pernah mengalami ketidaknyamanan dan kelelahan pada tingkat ini, rasa nyeri kronis yang mereka dan kemudian muncul kembali dapat menguras emosi," kata Natelson.

Penyebab Fibromyalgia

"Penyebab kondisinya tidak jelas," kata Natelson. Menurut CDC, kondisi tersebut memang memiliki beberapa faktor risiko yang diketahui, seperti:

Kebanyakan orang dengan kondisi tersebut didiagnosis ketika mereka setengah baya atau lebih tua. Namun, fibromyalgia dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia, termasuk anak-anak.
Seseorang lebih mungkin mengidap fibromyalgia jika orang tersebut menderita lupus atau rheumatoid arthritis.CDC juga mencatat beberapa kemungkinan kaitan dengan perkembangan fibromyalgia. Tapi, mereka menekankan lebih banyak penelitian untuk mengonfirmasi atau memahami hubungan apa pun, seperti:

  • Jenis kelamin, karena perempuan dua kali lebih mungkin menderita kondisi tersebut dibandingkan pria;
  • Peristiwa stres atau traumatis;
  • Cedera berulang atau cedera akibat tekanan berulang pada sendi tertentu;
  • Penyakit, seperti infeksi virus;
  • Gen keluarga;
  • Kegemukan.


Perawatan Fibromyalgia

Menurut CDC dan Natelson, fibromyalgia dapat diobati dengan beberapa cara, seperti obat-obatan termasuk obat resep, latihan kardio, memperbaiki kebiasaan tidur, dan terapi. "Hal terbaik untuk membantu diri sendiri yang dapat dilakukan oleh pasien dengan nyeri di seluruh tubuh adalah berjalan selama 30 menit setiap hari," kata Natelson.

Jika kamu mengalami tanda-tanda ini, jangan mengobati atau mendiagnosis sendiri. Segera konsultasi dengan dokter untuk menguji kemungkinan kondisi atau masalah kesehatan, apakah kamu menderita fibromyalgia, sindrom kelelahan kronis, atau lainnya.

(Redaksi)

 

Tag berita:
IDEhabitat