IDENESIA.CO - Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Novi Marinda Putri meminta masyarakat untuk tidak panik dengan adanya kenaikan harga beras yang mencapai Rp 16 ribu per Kilogram.
Menurutnya, musim kemarau menjadi penyebab utama peningkatan harga beras.
Ia juga berharap produsen tidak menyimpan beras yang menyebabkan harga beras di pasaran makin meningkat atau tidak stabil.
"Oknum penjual atau produsen diharap tidak menyimpan beras yang menyebabkan harga beras di pasaran malah makin meningkat atau tidak stabil. Semoga jaminan Pemkot dan Pemprov akan stok beras memang benar adanya, sehingga masyarakat tidak semakin panik karena kenaikan harga," ujar Novi, sapaan akrabnya.
Novi berharap, pemerintah terus melakukan monitoring terhadap kenaikan harga.
Politisi PAN ini mewanti-wanti jangan sampai setelah stok stabil, harga beras tidak ikut turun.
Kalau kondisi itu terjadi, Novi aparat pemerintah dan keamanan harus memanggil produsen dan penjual agar mengembalikan harga sesuai sebelum terjadi kenaikan.
"Tindakan tegas harus dilakukan terhadap pihak-pihak yang melakukan permainan terhadap harga atau melakukan praktik penimbunan," tegasnya.
Sebelumnya, Pemkot Samarinda telah membentuk Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
Dalam tugasnya, TPID akan segera turun ke lapangan melakukan sidak untuk meninjau pasar dan pedagang, memastikan situasi yang ada sekarang tetap terkendali.
(Advertorial)