IDENESIA.CO - Ternyata ikan asli Sungai Amazon, Amerika Selatan yang biasa disebut ikan piranha tidak seganas dalam film, bahkan beberapa spesies piranha adalah omnivora dan memakan lebih banyak biji-bijian dibandingkan daging.
Di dalam film ikan piranha kerap digambarkan sebagai mahluk ganas yang haus darah dan siap memangsa apapun.
Penggambaran semacam ini, misalnya, muncul dalam film Piranha (1978), di mana sekelompok piranha lepas dari eksperimen militer dan memangsa pengunjung sebuah danau. Namun, ikan asli Sungai Amazon, Amerika Selatan ini tidak seganas dalam film.
Dilansir Smithsonian Magazine, penggambaran piranha sebagai predator ganas sedikit banyak dipengaruhi cerita Theodore Roosevelt saat berkunjung ke Amerika Selatan pada 1913.
Presiden ke-26 Amerika Serikat itu menuliskan penggambarannya tentang piranha dalam buku Through the Brazilian Wilderness (1914) yang laris terjual.
"Mereka akan menggigit putus jari yang tercelup ke air; mereka memutilasi para perenang-di setiap kota di Paraguay terdapat pria yang anggota tubuhnya hilang; mereka akan mengoyak dan memangsa hidup-hidup setiap orang atau binatang yang terluka; karena aroma darah membuat mereka gila." Roosevelt juga menceritakan pengalamannya melihat sekelompok piranha melahap seekor sapi utuh.
Namun, cerita itu perlu dipahami dalam konteks yang lebih lengkap.Untuk menyambut kedatangan Roosevelt, warga lokal sengaja mempersiapkan sebuah pertunjukan.
Mereka menangkap piranha di sepanjang sungai sebelum kedatangannya.Ikan-ikan itu kemudian disimpan di sebuah kontainer tanpa diberikan makanan. Mereka kemudian melepaskan gerombolan piranha yang kelaparan itu ke sungai.
Saat Roosevelt tiba, warga melemparkan bangkai sapi ke sungai yang tentu saja langsung disantap habis oleh para piranha.
Jarang menyerang manusia Meskipun piranha memiliki reputasi menyeramkan, namun piranha tidak akan menyerang selama tidak diganggu, sama seperti kebanyakan binatang buas di alam liar.
Spesies piranha hitam dan piranha perut merah dianggap paling agresif terhadap manusia. Kendati demikian, perenang Amerika Selatan biasa berenang di perairan yang dipenuhi piranha tanpa kehilangan anggota tubuh.
Bagi perenang, situasi berbahaya terkait piranha muncul ketika permukaan air rendah, mangsa langka, atau mereka mengganggu telur-telur yang terkubur di dasar sungai.
Dengan kata lain, situasi di mana piranha merasa sangat terancam atau sangat lapar, sehingga lebih agresif.
Terdapat banyak kisah yang menggambarkan kumpulan piranha ganas menyerang manusia, tetapi hanya sedikit data ilmiah yang mendukung perilaku tersebut.
Dalam jurnal yang ditulis Vidal Haddad Jr dan Ivan Sazima (2003), hanya ada tiga kasus piranha memangsa manusia yang terdokumentasikan.
Korban dari kasus-kasus tersebut telah lebih dulu meninggal dunia karena sebab lain (serangan jantung dan tenggelam) sebelum dimangsa piranha.
Namun, ikan pemangsa ini kadang-kadang melukai perenang dan orang yang mandi di danau atau sungai. Sebagian besar cedera adalah satu gigitan per korban, umumnya terkait dengan ikan yang mempertahankan kelompoknya.
(Redaksi)