Minggu, 24 November 2024

Apa yang Terjadi jika Manusia Kurang Tidur ? Ini Jawaban Peneliti

Sabtu, 8 Juli 2023 8:34

ILUSTASI - Seorang Wanita sedang tidur. / Foto: Istimewa

IDENESIA.CO -  Pentingnya kuantitas dan kualitas tidur seseorang sangat mempegaruhi kesehatan bagi tubuh.

Tidur mempengaruhi hampir setiap bagian tubuh manusia, mulai dari meningkatkan konsentrasi hingga memulihkan sistem tubuh.

Kuantitas atau kualitas tidur yang tidak cukup, menyebabkan risiko masalah kesehatan seperti memori kerja yang buruk, bahkan depresi. Efek tidur begitu siginifikan pada fisik dan psikologis manusia.

“ Tidur adalah salah satu fungsi dasar yang sangat penting karena ketika kita terjaga sangat menghabiskan energi, dan sangat membuat stres,” kata Sara Mednick, Ph.D., seorang peneliti di Mednick Sleep and Cognition Lab di University of California.

Kurang tidur atau ketika tidur tak berkualitas akan berdampak signifikan pada memori dan kecerdasan emosi.

Berbagai penelitian telah mengaitkan kurang tidur dengan memori kerja yang buruk. Kualitas dan durasi tidur juga terkait dengan kecerdasan emosional, menurut sebuah studi tahun 2022.

Insomnia dan Depresi

Insomnia berkorelasi dengan kemungkinan lebih tinggi terkena depresi. " Otak di malam hari ketika tidur pada dasarnya seperti membilas toilet dan membiarkan semua hal buruk dan kotoran pergi," kata Mednick.

Kualitas tidur yang baik adalah tidur malam tanpa gangguan yang berdurasi 7-8 jam. Ketika tidur kurang dari durasi tersebut, terdapat dampak yang diakibatkan terutama jika terjadi selama berlanjut.

Mengapa 8 jam? Hal ini didukung oleh sejumlah penelitian. Juga terdapat studi yang mendukung pernyataan tersebut, bahwa dari 10.000 peserta, orang yang tidur 8 jam unggul dalam latihan kognitif dibandingkan orang yang mendapatkan jam tidur kurang atau lebih dari jam tersebut.

Tidur 6 Jam

Saat jam tidur kurang dari 8 jam, berpikir cepat dan refleks adalah hal yang langsung berkurang. Semakin sedikit tidur, waktu refleks semakin lama.

Berdasarkan peneilitan yang dilakukan David Dingers, Ph.D., kepala divisi Sleep and Chronobiology di University of Pennsylvania School of Medicine, orang yang tidur enam jam atau kurang kinerjanya mereka menurun.

Aspek kognitif yang menguji kewaspadaan dan kemampuan mereka untuk bernalar, berkomunikasi, dan mengingat juga berkurang.

Tidur 6 jam semalam juga dapat membahayakan fisik karena meningkatkan risiko kecelakaan mobil sebesar 33%. Selain itu, tidur 6 jam semalam dapat mengurangi metabolisme tubuh dan membuat diri lebih egois.

Tidur 4 jam

Semakin sedikit jam tidur, maka semakin pendek durasi yang untuk berfungsi dengan cukup baik. Berdasarkan penelitian Dinges, mereka yang tidur hanya 4 jam hasilnya lebih buruk dibanding orang yang tidur selama 6 jam berdasarkan tes kognitif yang dilakukan.

Tidur hanya dengan 4 jam tiap harinya akan menyebabkan penuaan pada otak sekitar 8-9 tahun. Kerusakan yang diakibatkan kekurangan tidur juga mungkin tidak dapat diubah, sehingga bisa menyebabkan lebih sering sakit.

(Redaksi)

Tag berita:
IDEhabitat