4. Pantarlih yang tidak mencoklit secara langsung : 2
5. Pantarlih yang tidak mempunyai SK : 0
6. Pantarlih yang melimpahkan tugasnya kepada orang lain : 3
Data Hasil Pengawasan 24 Juni sd 14 Juli 2024 yang ada di Kalimantan Timur :
1. Paser
- melakukan coklit dengan data manual dikarenakan Aplikasi
pencoklitan pantarlih tersebut tidak bisa dilakukan karena error.
Sehingga data tersebut tidak dapat tersingkronisasi Karna Pantarlih
mendata secara manual tidak menggunakan aplikasi E- Coklit
sehingga kelebihan mendata, - Terdapat beberapa Pantarlih yang masuk SIPOL di Kecamatan
- Terdapat 2 Kepala Keluarga yang tidak dicoklit tapi ditempel stiker.
- Ditemukan 6 rumah yang telah berstiker namun tidak tercantum
nomor TPSnya
2. Kukar
- Terdapat beberapa Pantarlih yang masuk SIPOL di Kecamatan
- Terdapat pemisahan 1 KK yang terdiri dari 2 Pemilih
- Terdapat Pantarlih yang tidak memberikan lembar tanda bukti namun
diminta TTD. - Terdapat Pantarlih yang telah dilantik menyerahkan kinerjanya kepada
orang lain dikarenakan Pantarlih tersebut akan menikah
3. Berau
- Panwaslu menemukan 5 orang Pantarlih yang namanya tercatut di
Sipol, Panwaslu langsung memberikan saran perbaikan terhadap
pantarlih yang tercatut namanya. - Terdapat pemilih lansia yang masih menggunakan KTP non elektronik
dan KK lama saat akan dimasukan ke dalam daftar pemilih potensial
mengalami masalah dikarenakan nomor KK nya hanya sebanyak 11
digit, sedangkan di aplikasi E- coklit untuk nomor KK sebanyak 16 digit.
4. Kutai Barat
- Terdapat kejadian khusus, ada 3 KK yang tidak mau dicoklit dan
ditempel stiker dengan alasan tidak mau ikut dalam Pilkada tahun ini.
Namun menurut hasil pengawasan PKD yang bersangkutan tetap di
coklit oleh Pantarlih dan atas saran PPK stiker ketiga KK tersebut
ditempelkan di kantor desa kampung. - Terdapat pemilih 1 KK namun terpisah TPS
- Terdapat 1 pemilih disabilitas yang tidak masuk dalam Daftar Pemilih
Disabilitas. - Terdapat pemilih yang berjenis kelamin perempuan, namun pada
model-A tertulis berjenis kelamin Laki-laki. - Terdapat 102 Kepala Keluarga yang masuk di kampung yang berbeda
dari kampung yang ditinggali dan sudah dilakukan coklit.
5. Kutai Timur