Jumat, 22 November 2024

Cek Jadwal, Niat Tasua, Asyura dan Ayyamul Bidh 2024 di Bulan Muharram

Minggu, 14 Juli 2024 20:44

Puasa-puasa sunnah adalah salah satu contoh menteladani Rasulullah SAW,bahkan disampaikan Rasulullah SAW puasa paling utama setelah Ramadhan adalah puasa dibulan Muharram (Ist)

IDENESIA.CO -  Puasa-puasa sunnah adalah salah satu contoh menteladani Rasulullah SAW,bahkan disampaikan Rasulullah SAW puasa paling utama setelah Ramadhan adalah puasa dibulan Muharram

Puasa di bulan muharram memiliki keutamaan besar, seperti  Puasa Tasua, Asyura, dan Ayyamul Bidh dapat dilaksanakan pada bulan Muharram.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam." (HR Muslim).

Kapan Puasa Tasua, Asyura dan Ayyamul Bidh?

Melansir dari laman NU Online, puasa Tasua adalah puasa yang dilaksanakan pada tanggal 9 Muharram. Di bulan Juli 2024 ini, puasa Tasua jatuh pada tanggal 16.

Sementara puasa Asyura dilakukan pada tanggal 10 Muharram. Artinya, puasa tersebut akan dikerjakan pada tanggal 17 Juli 2024.

Adapun puasa ayyamul bidh dapat dikerjakan pada tanggal 13, 14 dan 15 Muharram. Itu bertepatan dengan tanggal 20, 21, 22 Juli 2024.


Niat Puasa Tasua, Asyura dan Ayyamul Bidh

Masih dari sumber yang sama, bacaan niat puasa sunnah di bulan Muharram terbagi menjadi beberapa macam. Berikut uraian selengkapnya:

Bacaan Niat Puasa Tasua (9 Muharram)

نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُوعَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shauma Tâsû'â-a lilâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa Tasu'a karena Allah ta'âlâ."

Bacaan Niat Puasa Asyura (10 Muharram)

نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shauma Âsyûrâ-a lilâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa Asyura karena Allah ta'âlâ."

Bacaan Niat Puasa Ayyamul Bidh

نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shauma ayyâmil bîdl lilâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa Ayyamul Bidl (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta'âlâ."

Keutamaan Puasa Tasua, Asyura dan Ayyamul Bidh

Melansir dari laman NU Online, puasa Asyura (10 Muharram) akan menjadi pelebur dosa satu tahun yang telah lewat. Diriwayatkan:

عَنْ أَبي قَتَادَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صِيامِ يَوْمِ عَاشُوراءَ، فَقَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ المَاضِيَةَ. (رواه مسلم)

Artinya, "Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra: sungguh Rasulullah saw bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: 'Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat'." (HR Muslim).

Khusus puasa Tasua (9 Muharram) dan puasa 11 Muharram yang dijadikan pelengkap puasa Asyura pada 10 Muharram, menjadi pembeda umat Islam dengan umat Yahudi yang sama-sama berpuasa di hari Asyura. Diriwayatkan:

عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا مَرْفُوعًا: صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا الْيَهُودَ، صُومُوا يَوْمًا قَبْلَهُ أَوْ يَوْمًا بَعْدَهُ (رواه أحمد)

Artinya, "Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra dengan status marfu (Rasulullâh bersabda): 'Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya'." (HR Ahmad).

Sementara puasa Ayyamul Bidh memiliki keutamaan seperti puasa sepanjang tahun bagi yang dapat melaksanakannya selama tiga hari. Sebuah hadits yang diriwayatkan Abudzar ra.

Disebutkannya, Nabi Muhammad saw bersabda: 'Siapa saja yang berpuasa tiga hari dari setiap bulan, maka puasa tersebut seperti puasa sepanjang tahun. Kemudian Allah menurunkan ayat dalam kitabnya yang mulai karena membenarkan hal tersebut: 'Siapa saja yang datang dengan kebaikan maka baginya pahala 10 kali lipatnya' [QS al-An'am: 160]. Satu hari sama dengan 10 hari'." (HR Ibnu Majah dan at-Tirmidzi. Ia berkata: "Hadits ini hasan." Ibnu Majah juga menilainya sebagai hadits shahih dari jalur riwayat Abu Hurairah ra). (I'ânatut Thâlibîn Juz II)

Apalagi puasa Ayyamul Bidh dilakukan di bulan Muharram. Hal ini sangat dianjurkan sesuai hadits Nabi Muhammad saw:

"Barang siapa yang berpuasa satu hari pada bulan-bulan yang dimuliakan (zulqa'dah, zulhijjah, Muharram, dan Rajab), maka ia akan mendapat pahala puasa 30 hari."

(Redaksi) 

 

Tag berita:
IDEhabitat