IDENESIA.CO, SAMARINDA – Kebijakan kenaikan BBM mebuat masyarakat terbebani, sehingga masyarakat melakukan unjuk rasa dibeberapa daerah, salah satunya adalah Kota Samarinda.
Salah satu yang melaukan unjuk rasa adalah Orgasasi Himpunan Mahasiwa Islam (HMI) Cabang kota Samarinda menggelar aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Unjuk rasa penolakan kenaikan harga BBM digelar puluhan mahasiswa dengan mendatangi kantor DPRD Samarinda, di Jalan Basuki Rahmat, hari Kamis (8/9/2022).
Massa tiba di lokasi pukul 14:35 WITA disaat yang sama hujan mengguyur cukup deras di wilayah Samarinda. Cuaca tersebut tidak mengurungkan unjuk rasa tersebut.
Saruh Ramadana selaku Humas Aksi menjelaskan, unjukrasa kali ini bertujuan untuk mendengar langsung sikap dari wakil rakyat Samarinda terkait kebijakan pemerintah pusat menaikkan harga BBM.
“Kami juga memantau apabila aparat melakukan kekerasan terhadap mahasiswa yang menolak keanikkan BBM, maka akan kami usut tuntas,” ucapnya saat dikonfirmasi di sela-sela aksi.
Di tengah guyuran hujan, Saruh menegaskan sesuai instruksi Pengurus Besar (PB) HMI bagamanapun kondisinya unjukrasa menolak kenaikan harga BBM harus tetap dilaksanakan.
Selang beberapa waktu, Wakil Ketua DPRD Samarinda, Subandi keluar menanggapi mahasiswa yang melakukan unjuk rasa.
Menanggapinya, Subandi menyambut baik unjuk rasa mahasiswa. Ia pun berpendapat kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM bukan di waktu yang tepat. Sehingga sikapnya yakni mendukung mahasiswa.
“Kita dukung itu. Kebijakan pemerintah menaikkan BBM momentumnya kurang pas. Apalagi masyarakat baru saja bernapas lega setelah diterpa pandemi Covid-19 yang membuat ekonomi lumpuh,” ujar Subandi saat dikonfirmasi usai unjukrasa bubar.
Sekedar informasi, sementara mengenai pengamanan unjuk rasa Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli menjelaskan, pihaknya hanya melaksanakan kegiatan pelayanan dan pengamanan terhadap aksi protes kenaikkan harga BBM sesuai prosedur tetap (protap).
Subandi menegaskan bahwa anggota dewan sepakat agar pemerintah pusat mengkaji kembali kebijakan menaikkan harga BBM.
“Secara formal tentu aspirasi ditampung di masing-masing partai, namun secara pribadi kami bersikap tegas juga menolak kenaikkan BBM,” imbuhnya. (Advetorial)