IDENESIA.CO -  Desa Windu Makmur, Buton Selatan belakangan jadi sorotan karena keindahannya.

Tidak hanya karena keindahan pantainya yang memukau, namun desa terpencil yang berada di Sulawesi Tenggara (Sultra) ini memiliki pesona alam pegunungan yang cocok jadi tempat pelarian dari padatnya hiruk pikuk perkotaan.

Desa ini sangat potensial dan menjanjikan secara ekonomis untuk dikembangkan sebagai ekowisata.

Memiliki berkah tanah yang subur, Desa Windu Makmur memiliki potensi untuk dijadikan sebagai Agro wisata.

Selain itu, Desa Windu Makmur sejauh mata memandang, terdapat hamparan bukit dan pepohonan hijau jadi pemandangan indah yang bisa disaksikan secara cuma-cuma.

Mulai dari pemandangan laut yang eksotis, hingga vegetasi alam yang masih alami ditawarkan bagi pelancong yang datang ke Desa Mindu Makmur.

Suasana Desa Windu Makmur pada malam hari/HO

Untuk diketahui, dilansir dari beberapa sumber, Desa Windu Makmur merupakan desa yang  mekar dari Desa Gerak Makmur Kecamatan Sampolawa Kabupaten Buton dan terbentuk pada tanggal 01 Juli 2011.

Sebagaian besar mata pencarian penduduk di Desa Windu Makmur adalah nelayan dan petani.

Desa ini  berjarak tempuh kurang lebih sekitar 2 jam dari pusat Kota Bau-Bau jika berangkat menggunakan mobil atau sepeda motor.

Desa Windu Makmur juga memiliki beberapa komoditas penting  seperti kepiting, teripang, bulu babi, udang, dan ikan-ikan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi.

Bukan hanya itu, hasil pertanian seperti bawang merah, cabai, daun kelor hingga singkong jadi andalan petani Desa Windu Makmur yang ditawarkan kepada pengunjung setiap hari pasar.

Pada malam hari,  rembulan yang berjalan di atas bumi pertiwi dengan sinar keagungannya menjadikan Desa Windu Makmur semakin menarik untuk dikunjungi. (*)