IDENESIA.CO - Presiden RI Prabowo Subianto sudah melakukan lawatan ke China, Amerika Serikat (AS), Peru, dan Brazil. Sedangkan Prabowo saat ini sedang berada di Inggris dan beberapa hari kedepan akan ke Uni Emirat Arab (UAE), di mana negara di Timur Tengah ini akan menjadi kunjungan erakhir Prabowo di tahun 2024 ini.
Kunjungan luar negeri Prabowo itu pun membuahkan sejumlah kesepakatan di bidang ekonomi. Lalu apa saja hasil dari kunjungan Prabowo tersebut? Berikut ini daftar hasil kesepakatan kunjungan Prabowo di China, AS, dan Peru.
1. China
Di China, kunjungan Prabowo menghasilkan dua kesepakatan cukup penting seperti investasi senilai US$ 10,07 miliar atau setara dengan Rp 157 triliun dan bantuan dana China untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Prabowo membawa pulang investasi US$ 10,07 miliar atau sekitar Rp 160 triliun (asumsi kurs Rp 15.900) dari kunjungannya ke China. Investasi itu tertuang dalam nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) antara perusahaan Indonesia dan China.
Adapun kerja sama itu digagas oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Komite Tiongkok (KIKT). Kerja sama itu melibatkan 20 perusahaan dari dua negara di bidang manufaktur, kesehatan, hilirisasi, ketahanan pangan, dan keuangan.
Selain itu, kunjungan Prabowo juga menghasilkan komitmen Pemerintah China untuk mendukung pendanaan program MBG. Dukungan pembiayaan itu disampaikan saat Prabowo menemui Presiden China, Xi Jinping.
Dukungan itu dituangkan dalam MoU bertajuk Food Supplementation and School Feeding Programme in Indonesia.
Namun, pemerintah tidak merinci berapa pendanaan yang diberikan China serta bentuk dukungannya.
2. Amerika Serikat (AS)
Di AS, kunjungan Prabowo menghasilkan tiga kesepakatan cukup penting yakni komitmen AS dukung ketahanan pangan RI, Percepatan transisi energi bersih melalui Kemitraan Transisi Energi yang Adil (Just Energy Transition Partnership/JETP), dan pengembangan Rantai Pasok Mineral.