IDENESIA.CO - Mengenal apa itu 'Hikayat Banjar'?
Dilansir dari berbagai sumber, 'Hikayat Banjar' adalah nama umum yang dipakai untuk menyebut kumpulan berbagai naskah-naskah tambo/babad sejarah Kesultanan Banjarmasin dan
Kerajaan Kotawaringin, Indonesia yang ditulis dalam aksara Arab-Melayu.
Naskah 'Hikayat Banjar' juga merupakan salah satu bukti tentang penyebaran Islam di Nusantara.
Adapun 'Hikayat Banjar' terbagi ke dalam dua bagian, yakni Resensi I dan Resensi II.
Kemudian naskah 'Hikayat Banjar' juga dikelompokkan dalam dua kategori, yakni koleksi Indonesia dan koleksi Eropa.
Naskah 'Hikayat Banjar' koleksi Eropa banyak ditemukan di Leiden, Belanda, dan merupakan salinan dari naskah Indonesia.
Sementara itu, naskah 'Hikayat Banjar' koleksi Indonesia mayoritas masih asli dan tersimpan di Jakarta.
Koleksi Hikayat Banjar yang ada di Jakarta terbagi dalam tujuh jenis yaitu:
Bat Gen 2: terdiri dari 513 halaman dengan 9 baris per halaman, bagian akhir tertulis daftar raja-raja, tertanggal 19 November 1828.
Bat Gen 38: terdiri dari 72 halaman dengan 30 baris per halaman. Dalam naskah ini banyak kata-kata berbahasa Jawa. Naskah ini tidak lengkap.
Bat Gem 48: terdiri dari 169 halaman; per halaman terdapat 42 baris. Banyak ditemui kata berbahasa Jawa dan ditulis dalam huruf latin.
Bat Gen 124: terdiri dari 170 halaman; tertanggal 1229 H (1913 M), kondisi naskah rusak.
Bet Gen 157: terdiri dari 156 halaman dengan jumlah baris 20 sampai 23 per halaman
Bat Gen 218: terdiri dari 186 halaman. Naskah ini disalin dengan menggunakan bahasa Melayu. CCCLII: terdiri dari 266 halaman dengan jumlah baris 13 per halaman.
Bat Gen 44: terdiri dari 51 halaman dengan jumlah baris per halaman 18 baris.
Selain itu, di dalam 'Hikayat Banjar' juga terdapat nasihat kehidupan atau pitutur luhur dan kata-kata hikmah.
Seorang filolog Belanda bernama Hans Ras, telah melakukan penelitian terkait 'Hikayat Banjar'.
Ia menjelaskan bahwa menurut alur kisahnya, 'Hikayat Banjar' secara umum terbagi menjadi dua kelompok, yaitu Hikayat Banjar Resensi I dan Hikayat Banjar Resensi II.
Hikayat Banjar Resensi I berisi kisah keturunan raja-raja Banjar dan Kotawaringin, seperti cerita Keraton I (Negara Dipa), Keraton II (Negara Daha), Keraton III (Banjarmasin), dan Keraton
IV (Martapura).
Sementara itu, 'Hikayat Banjar' Resensi II berisi kisah periode sejarah Lambung Mangkurat.
Dari segi gaya penulisan, 'Hikayat Banjar' berbentuk prosa, sedangkan isinya berisi kisah sejarah.
Oleh sebab itu, Hikayat Banjar digolongkan sebagai sastra sejarah.
Dalam naskah Hikayat Banjar dipaparkan asal-usul dan sejarah berdirinya kerajaan di Kalimantan dan proses Islamisasi atau penyebaran Islam di Banjar.
Referensi: Tjandrasasmita, Uka. (2009). Arkeologi Islam Nusantara. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. (redaksi)