IDENESIA.CO - Dinas Kesehatan Samarinda menargetkan penurunan angka stuntiNg di tahun 2023 sebesar 11 persen .
Hal ini diinfomasikan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda, Siti Nurriyatus Zahrah.
“Ada target penurunan angka stunting di tahun 2024 sudah harus mencapai angka 14 persen dan tahun 2030 sudah harus nol persen. Samarinda targetnya penurunan angka stunting hingga 11 persen di tahun 2023,” ucap Siti saat dikonfirmasi, Jum’at (10/2/2023).
Disebut Siti, menurut data dari Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) pada tahun 2022 lalu prevalensi stunting di Samarinda mengalami kenaikan hingga di angka 25,3 persen dari yang semula 21,6 persen.
Sementari menurut data laporan timbang justru mengalami penurunan menjadi 9.8 dari yang awalnya sekitar 10,74 persen.
Siti juga memaparkan bahwa nantinya Dinkes Samarinda akan melakukan intervensi guna menekan penurunan angka stunting. Yakni, intervensi spesifik dan intervensi sensitif. Intervensi spesifik, dikatakan Siti meliputi kegiatan dari ranah kesehatan.
Sementara intervensi sensitif merupakan kegiatan di luar dari ranah kesehatan namun masih berkaitan dengan 1000 hari masa kehidupan.
“Kami juga kerja sama dengan berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) yang berhubungan dengan determinan penyebab stunting,” ungkapnya.
Selain itu, Siti mengatakan bahwa penekanan angka stunting juga perlu adanya intervensi pembinaan pengantin yang menjalani pernikahan dini dari Kementerian Agama (Kemenag).
“Percepatan penurunan angka stunting ini juga menyasar dari sejak sebelum melahirkan, hingga bayi lahir,” pungkasnya.
(Advertorial)