IDENESIA.CO - Pemerintah mulai menerapkan kebijakan yang menghapuskan tes Baca Tulis Hitung (Calistung) dari proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dijenjang Sekolah Dasar (SD) tetapi belum diiringi dengan surat edaran.
Adanya hal tersebut Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti berharap agar Dinas Pendidikan segera membuat surat edaran
Hal ini bertujuan agar para tenaga didik bisa siap menghadapi anak yang belum bisa Calistung.
"Tes Calistung untuk jenjang SD sudah tidak ada lagi, karena sudah sepatutnya PAUD dan Sekolah Dasar itu menjadi tempat yang menyenangkan, anak pun tidak akan stres," ungka Sri Puji Astuti.
Untuk diketahui, penghapusan tes Calistung tertuang dalam Peraturan Wali Kota (Perwali) Samarinda Nomor 31/2021 tentang pedoman pelaksanaan program penuntasan pendidikan anak usia dini satu tahun pra-Sekolah Dasar (SD).
Penghapusan Tes Calistung tersebut senada dengan diharapkan Puji. Kata dia, pendidikan ditingkat PAUD hingga SD memang sudah sepantasnya menjadi tempat yang menyenangkan bagi anak-anak.
Dia menegaskan, tujuan dihapusnya Calistung untuk mempersiapkan calon peserta didik dengan kondisi mental yang baik.
Selain itu, yang harus dipersiapkan adalah guru-guru yang mengajar peserta didik nanti.
"Karena anak-anak tidak diwajibkan Calistung, yang penting usianya pas ketika masuk sekolah. Otomatis gurunya harus siap ya," tuturnya.
Puji juga mempertanyakan soal kesiapan guru-guru SD, dalam mengajari anak-anak yang belum bisa Calistung.
"Mengacu pada kurikulum, anak-anak diwajibkan untuk membaca.
Tapi apakah guru-guru SD ini sudah siap menerima anak yang tidak tahu Calistung.
Soalnya pasti banyak laporan dari masyarakat, anaknya tidak bisa baca tulis, nanti yang stres siapa? orangtuanya. Ini harus kita siapkan melalui surat edaran dan sosialisasi," tambahnya.
Puji berharap, Disdikbud Samarinda bisa membuat surat edaran untuk seluruh kepala sekolah tingkat SD, perihal kesiapan guru-guru menerima peserta didik yang belum bisa Baca Tulis Hitung (Calistung).
"Saya berharap, Disdikbud membuat surat edaran bahkan mungkin memanggil kepala-kepala sekolah agar mereka siap menerima anak-anak yang dari PAUD tanpa keterampilan baca tulis," tutup Puji.
(Advertorial)