IDENESIA.CO - Menara Tokyo Tower akan diterangi lampu dengan warna bendera ASEAN mulai 17 Desember 2023 hingga pukul 24:00. Tokyo Tower memiliki tinggi 333 meter, yang berlokasi di Minato City, Tokyo.
Hal ini sebagai bentuk menghormati para pemimpin negara ASEAN yang akan kunjungan kerja ke Jepang dalam rangka pertemuan KTT Khusus Peringatan 50 Tahun Persahabatan dan Kerja Sama ASEAN-Jepang pada 16-18 Desember 2023, sekaligus untuk memperingati 50 tahun persahabatan dan kerja sama ASEAN-Jepang, menara Tokyo Tower akan diterangi dengan warna bendera ASEAN dan warna logo khusus yaitu merah, kuning, dan biru.
Proyek pencahayaan ini menandai momen bersejarah dalam hubungan ASEAN, dimana pada tahun ini persahabatan Jepang dengan ASEAN berusia 50 tahun. Menguatnya hubungan ASEAN - Jepang juga diharapkan berkontribusi positif pada perdamaian, stabilitas, pembangunan, dan kemakmuran di wilayah Asia-Pasifik ke depannya.
Kedutaan Besar Jepang di Jakarta dalam keterangan menjelaskan desain logo proyek ini mencakup warna merah dari bendera Jepang dan kuning yang melambangkan padi - menciptakan perasaan seperti pita Mobius/simbol keabadian. Adapun Biru melambangkan keterhubungan laut, ditempatkan di dasar menara. Bagian atas bersinar dengan cahaya putih yang penuh harapan.
Presiden Economic Research Institute for ASEAN and East Asia, Hidetoshi Nishimura, pada tahun lalu pernah menyebut ASEAN memiliki kapasitas untuk memimpin sebuah transisi global. Hanya saja, untuk mewujudkannya memang dibutuhkan sejumlah perubahan signifikan dan berani. Diantara tantangan yang tengah dihadapi ASEAN adalah krisis politik di Myanmar. Nishimura menekankan, saat ini penting untuk menilai kondisi ASEAN secara keseluruhan dan berinvestasi dalam skala besar untuk menciptakan kesinambungan dan masyarakat ekonomi yang inovatif.
Sedangkan Fukunari Kimura, Kepala Ekonom dari Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) menilai saat ini dunia masih bisa mempercayai perkembangan ekonomi global, kendati dunia masih dihadapkan pada sejumlah tantangan, seperti pandemi Covid-19, ketegangan geopolitik, teknologi digital, lingkungan dan kesinambungan.
Menurut Kimura, masih banyak sektor yang bisa menjadi ladang kerja sama ASEAN dengan Jepang. Contohnya, di bidang manufaktur dengan teknologi inovasi, di sektor jasa, pendidikan, pengembangan kapasitas SDM, kedokteran, energi, lingkungan hingga penanganan kelompok usia tua.
(Redaksi)