Jumat, 22 November 2024

Dunia Travel & Wisata Indonesia

Pesona Desa Pela, Wisata Kota Terapung di Kaltim Berjuluk Venesia Van Borneo

Godaan Pesut dan Danau Raksasa

Senin, 13 Desember 2021 18:4

Pesona Desa Pela berjuluk Venesia Van Borneo, kota terapung di Kaltim yang memanjakan mata traveler. Tengok godaan lumba-lumba dan danau raksasa.

IDENESIA.CO - Tak ada habis-habisnya destinasi wisata yang tersaji di Kalimantan Timur ( Kaltim).

Setiap waktu, bermunculan destinasi wisata yang dapat membuat mata anda terpukau.

Menuju daerah terdalam Bumi Mulawarman, tersimpan sebuah wisata desa terapung dengan magnet daya tarik yang luar biasa.

Bicara kota terapung, mungkin yang paling tersohor di dunia adalah Venesia, Italia.

Kemolekannya pun menarik minat turis dari seluruh belahan bumi.

Tapi lupakan dulu Venesia.

Lupakan dulu Annecy, Perancis, atau Bruges, Belgia, juga lupakan dulu Giethoorn, Belanda. 

Kaltim juga punya kok!


Desa Pela, Venesia Van Borneo, Kota Terapung di Kaltim yang Siap Manjakan MataVenesia Van Borneo, Kota Terapung di Kaltim yang Siap Manjakan Mata

Tenang, jika kamu para pecinta traveler hendak sensasi menjejakan kaki di sebuah kota terapung.

Ada tujuan menarik, melihat miniatur Venesia di Kaltim, namanya Desa Pela di Kota Bangun, Kukar.

Para pecandu dunia wisata mesti memasukkan Desa Pela di Kalimantan Timur sebagai list atau daftar tujuan yang wajib dikunjungi.

Kalau boleh lebay, penulis mungkin akan menjulukinya Venesia van Borneo

Dari ibu kota kabupaten Kukar, Tenggarong.

Kota Bangun dapat ditempuh melalui jalur darat.

Jaraknya 89.1 kilometer, dengan waktu tempuh dua setengah jam perjalanan darat.

Tiba di Kecamatan Kota Bangun, perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan transportasi air (perahu kecil atau ces) selama 30 menit.

Jika beruntung, selama perjalanan menyusuri sungai khas Kaltim, mungkin para pelancong dapat menikmati suguhan hewan mamalia endemik Sungai Mahakam, pesut namanya.

Lumba-lumba air tawar itu, adalah mamalia langka yang hanya hidup di perairan Kalimantan, India, Filipina dan Australia. 

Saat ini status konversi pesut masuk kategori rentan.

Karenanya, jika akan melakukan perjalanan dan bisa melihat pesut secara langsung.

Percayalah itu anugerah yang tak semua orang dapat mengalami.

Setelah tiba di Desa Pela, percayalah anda akan terkesima dengan desa para nelayan air tawar itu.

Sensasi berbeda dirasakan penulis ketika meniti jalan jembatan ulin dengan panjang 4 kilometer.

Masyarakatnya ramah, seraya beraktivitas sebagai nelayan. 

Sunset di pantai sudah biasa, menikmati suasana matahari tenggelam di desa ini ada perasaan spiritual berbeda.

Tanjung Tamannoh, di sanalah spot terbaik menikmati senja ala-ala anak indie.

“Pengunjung bisa berkeliling tempat wisata menyusuri Sungai Pela dan melihat Pesut Mahakam kemudian menikmati sunset di danau di Tanjung Tamannoh," Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Pela, Alimin, kala penulis berkunjung ke Desa Pela.

Desa Pela ditetapkan sebagai desa wisata di 2018 oleh pemerintah daerah.

Keindahan Desa Pela berhenti di situ? Pastinya tidak.

Desa Pela juga memiliki Danau Semayang, luasnya 13 ribu hektare. Besar sekali bukan?

Di sana lah warga Desa Pela beraktivitas sebagai nelayan.

Pelancong bisa menikmati danau yang luas itu.

Berada di tangah danau, pastinya anda dapat merasakan sensasi.

Panorama sunset dan ombak yang kerap menghantam, jadi daya tarik susah terlupakan.

Sayang sekali rasanya jika tidak mencicipi destinasi ini. 

Setidaknya cukup simpan catatan artikel ini dalam rencana tujuan wisata anda di masa depan. (Er Riyadi)

Tag berita:
IDEhabitat