IDENESIA.CO - Pengunduran diri secara masal dilakukan para penasihat senior Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, termasuk kepala staf, mengajukan pengunduran diri secara masal pada Rabu (4/12).
Hal ini disampaikan kantor kepresidenan, setelah Majelis Nasional menolak deklarasi darurat militer mendadak yang diumumkan oleh Yoon.
Penasihat yang mengajukan pengunduran diri tersebut antara lain Kepala Staf Kepresidenan Chung Jin-suk, Penasihat Keamanan Nasional Shin Won-sik, dan Kepala Staf untuk Kebijakan Sung Tae-yoon, serta tujuh penasihat senior lainnya.
Sebagai informasi, pada Selasa (3/12) malam, Yoon mendeklarasikan darurat militer dengan menuduh oposisi sebagai "kekuatan anti-negara" yang melumpuhkan operasi pemerintahan melalui mosi pemakzulan dan rancangan anggaran yang dipangkas.
Namun, Yoon akhirnya mencabut deklarasi darurat militer tersebut menyusul pemungutan suara dengan hasil aklamasi oleh Majelis Nasional pada Rabu pagi yang menuntut presiden untuk membatalkannya.
Dikutip dari Reuters, pernyataan tersebut disampaikan sesaat sebelum pukul 05.00 pagi waktu setempat. Pencabutan perintah darurat militer segera dilakukan Yoon setelah memperoleh dukungan dari kabinetnya.
Ribuan pengunjuk rasa yang berkumpul di luar gedung parlemen Majelis Nasional berteriak dan bertepuk tangan mendengar kabar pencabutan status darurat militer tersebut. "Kami menang!" teriak parac penunjuk rasa, dilansir dari Reuter.
Sumber: Yonhap-OANA
(Redaksi)