Minggu, 6 Oktober 2024

Wacana Pemkot Bangun Sekolah Bertaraf Internasional, Deni: Tenaga Pendidiknya Perlu Dapat Perhatian Khusus

Senin, 19 Februari 2024 21:12

POTRET - Sekretaris Komisi IV DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar./ Foto: Istimewa

IDENESIA.CODPRD Samarinda mendukung upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda dalam membangun sekolah terpadu bertaraf internasional. 

Salah satunya dukungan yangg diberikan Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Deni Hakim Anwar

Meski memberikan dukungan, namun Deni juga memberikan sejumlah catatan pada pemkot.

“Hanya tadi yang menjadi catatan kita, kita ingin bahwa nanti secara internasional, bukan hanya dari bangunannya dan fasilitasnya saja,” ujar Deni belum lama ini.

Selain itu, ia juga meminta Pemkot memberikan perhatian pada sumber daya manusia (SDM) di lingkungan pendidikan seperti tenaga pendidik.

 Ia menekankan Jangan sampai nanti honor dan tunjangannya tenaga pendidik masih dibawah Upah Minimum Kota (UMK).

“Itu, lalu selanjutnya yang kita harapkan tidak hanya sekolah internasional saja. Tapi perhatian terhadap sekolah-sekolah lain yang ada di Samarinda,” ujarnya.

Deni juga meminta pemerintah kota untuk lebih memperhatikan sejumlah sarana dan prasarana di Kota Samarinda yang belum memadai.

“Masih banyak sapras di sekolah lain yang belum memadai, ini yang kita harapkan bisa menjadi perhatian dari Pemkot Samarinda disamping pembangunan sekolah internasional ini,” pungkasnya.

Sebelumnya Pemerintah Kota Samarinda tengah menggarap rencana ambisius untuk membangun sekolah terpadu bertaraf internasional.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayan (Disdikbud), Asli Nuryadin, mengatakan bahwa progresnya telah mencapai tahap akhir.

 Ia menyatakan juga bahwa nantinya  juga di sekolah tersebut akan di terapkan bahasa Inggris yang menjadi bagian integral dari kurikulum, diharapkan menjadi kebiasaan sehari-hari.

Meskipun disebut sebagai sekolah internasional,Ia menekankan pentingnya tetap berpegang pada aturan yang berlaku, termasuk kurikulum nasional.

“Kurikulum tidak boleh keluar dari kurikulum nasional, tetapi kita bisa mengembangkannya agar terlihat lebih menarik,” ujarnya pada Selasa (30/1/2024) lalu.

(Advetorial)

Tag berita:
IDEhabitat