IDENESIA.CO - Stasiun Televisi Metro TV membuat warganet di media sosial X murka terkait penyebutan raihan medali perunggu Gregoria Mariska Tunjung alias Jorji, dari cabang olahraga bulu tangkis adalah hasil 'giveaway'.
Mereka menuntut Metro TV meminta maaf secara terbuka setelah menyebut raihan medali perunggu
Beredar tangkapan layar dari program berita Metro Siang di mana seorang presenter sedang mempresenstasikan tiga atlet Indonesia yang meraih medali di Paris. Latar presentasi berita yang membuat warganet kesal di mana dengan judul 'Yang Pertama dan Yang Berbeda', Gregoria yang meraih perunggu diberi judul 'Medali Giveaway Pertama', sementara Veddriq Leonardo dan Rizki Juniansyah yang meraih emas, masing-masing diberi judul, 'Emas Pertama dari Panjat Tebind dan Angkat Besi' dan 'Atlet termuda baru'.
Berbagai Respon Warganet
"Minta Maaf Gak! Kalau cuma permintaan maaf bisa memperbaiki kondisi, maka guru tidak lagi berfungsi untuk memperbaiki tata bahasa dengan akhlak yang mulia. Berikan hukuman sebagai kompensasi," ujar salah warganet.
"Giveaway bapak kau, Jorji tanding dari babak awal tu pake tenaga otak sama mental ya, dia bukan tiba-tiba sampe semifinal terus dapet medali. She EARNED the bronze with blood, tears, and everything she has. minta maaf gak lu minimal mikir @Metro_TV," kata warganet lain.
"Demi Allah lo @Metro_TV nggak ada otak bisa bisanya medali pertama lo sebut medali giveaway lo pikir sopan sekelas stasiun TV gede bikin berita kek gini? Minta maaf nggak lo sama Jorji," kesal warganet lainnya.
Gregoria Mariska Tunjung mengungkapkan makna dari medali perunggu yang ia raih di Olimpiade Paris 2024
Olimpiade Bulu Tangkis Tunggal putri Indonesia bagi dirinya dan Indonesia. Dikutip dari keterangan resmi Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia), Senin (5/8/2024), Gregoria menyebut prestasi yang dicapainya kali ini merupakan hasil kerja keras dari banyak orang.
“Medali ini juga banyak sekali artinya untuk saya, karena di medali ini banyak usaha dari banyak orang. Ini juga jadi kado ulang tahun untuk saya minggu depan dan untuk Indonesia di tanggal 17 Agustus,” kata Gregoria yang akan genap berusia 25 tahun pada 11 Agustus nanti dikutip Antara.
Paris 2024 merupakan penampilan kedua buat Gregoria di Olimpiade setelah Tokyo 2020. Di Tokyo, langkahnya terhenti di babak 16 besar setelah dikalahkan Ratchanok Intanon (Thailand).
“Semoga dengan medali ini bisa memacu aku untuk lebih berprestasi lagi ke depannya. Ini kan prestasi yang besar dalam karierku jadi semoga dengan medali ini aku bisa meraih gelar juara yang lain,” ujar Gregoria.
Gregoria meraih medali perunggu Olimpiade Paris 2024 tanpa melakoni pertandingan. Hal itu dikarenakan calon lawannya, Carolina Marin (Spanyol) mengalami cedera dan memutuskan mundur saat gim kedua semifinal melawan wakil China, He Bing Jiao di Port de la Chapelle Arena, Ahad (4/8/2024).
Setelah pertandingan, Gregoria mengaku sempat bertemu dengan Marin. Ia juga sempat mengungkapkan empatinya atas cedera yang dialami peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 itu.
"Kemarin sempat ketemu saat Carolina Marin baru selesai pertandingan di ruangan medis. Kayaknya saat itu karena dia baru jatuh, jadi dia masih dalam kondisi emosi yang kurang baik karena sedih, karena mimpi buruk banget kalau atlet cedera. Aku tanya kondisinya bagaimana, terus dia bilang ini cukup buruk. Di situ aku doain dia, aku bilang semoga recovery-nya cepat,” jelas Gregoria.
“Aku berharap dia bisa melanjutkan kariernya di badminton dan semoga cederanya tidak serius,” ujarnya menambahkan.
Para peraih medali Olimpiade Paris 2024 adalah Veddriq Leonardo (panjat tebing) dan Rizki Juniansyah (angkat besi) yang masing-masing membawa pulang medali emas, dan Gregoria Mariska Tunjung (bulu tangkis) dengan medali perunggu. Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora Raden Isnanta pada Jumat (9/8/2024), mengatakan bonus bagi para peraih medali Olimpiade Paris 2024 akan diumumkan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
“Bonus biar diumumkan langsung oleh presiden, atau minimal menteri. Tapi (bonus) pasti ada. Untuk besarannya, yang pasti tidak bakal turun (dari besaran bonus Olimpiade sebelumnya),” ungkap Isnanta dikutip Antara, saat ditemui di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat.
“Bocorannya berapa, biar diumumkan oleh presiden karena ini sudah menyangkut marwah bangsa, jadi biar keputusannya dari kepemimpinan tertinggi, karena atlet ini dilepas oleh presiden dan pastinya akan diterima (pulang oleh) presiden dan dengan bonusnya,” ujarnya menambahkan.
Isnata pun menilai, raihan dua emas dari cabang olahraga panjat tebing dan angkat besi di Olimpiade Paris 2024 menjadi bukti kekuatan baru Indonesia di kancah dunia. Karena, sebelumnya medali emas Merah-Putih di Olimpiade berasal dari bulu tangkis.
“Multievent itu adalah kerja tim, tidak bisa dipotong-potong per cabang. Medali diraih oleh kolektivitas semuanya. Pun dengan medali pertama dari Gregoria menjadi motivasi tambahan buat atlet yang lain,” kata Isnanta.
“Ini olahraga berbasis kontingen, berbasis tim, dan dua emas dari panjat tebing dan angkat beso menjadi andalan baru untuk Indonesia,” ujarnya menambahkan.
Sependapat, Wakil Bendahara II Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia) Richard Sam Bera mengapresiasi perjuangan para atlet yang berjuang di panggung Olimpiade Paris 2024.
“Kami sangat mengapresiasi perjuangan Gregoria (dan atlet lainnya) di sana. Hasil ini perlu disyukuri, bahwa apa yang diperjuangkan dapat menghasilkan medali, dan harapannya menjadi batu loncatan untuk prestasi yang lebih tinggi ke depannya,” kata Richard.
Respon Metro TV Setelah Berita Diturunkan
Tepat Pukul 20.00 WIB, Stasiun Metro TV menyampaikan permintaan maaf terbuka yang ada di salah satu media soasial Instagram dengan pernyataan:
"Kami menyampaikan permintaan maaf yang sebesar-besarnya kepada atlet peraih Medali Perunggu Gregoria Mariska Tunjung dan klarifikasi atas tayangan terkait perolehan medali Kontingen Indonesia di Olimpiade Paris 2024 yang keliru dan tidak tepat." dilansir dari Instagram Metro TV.
(Redaksi)