IDENESIA.CO - Para anggota DPRD Samarinda mengkritik tajam kelangkaan gas elpiji ukuran 3 kilogram di Samarinda yang masih terjadi.
Selain Laila Fatihah dari Komisi II DPRD Samarinda.
Tanggapan juga diutarakan Anggota Komisi I DPRD Samarinda, Joni Sinatra Ginting.
Kata Joni, kelangkaan elpiji di Samarinda diduga kuat karena adanya permainan dari internal manajemen Pertamina.
“Kalau saya perhatikan elpiji ini kan untuk masyarakat kecil dan itu barang disubsidi. Jadi kalau ada kelangkaan seperti ini saya rasa pasti ada permainan di situ. Tidak mungkinlah, Pertamina itu bukan perusahaan yang baru jadi kemarin,” jelas Joni.
Karena menilai Pertamina maupun agen dan perusahaan di bawahnya selaku penyalur elpiji bukan perusahaan kemarin sore, dugaan Joni akan adanya permainan pun semakin meruncing.
“Tulis besar-besar kalau ini adalah permainan dari manajemen. Karena menurut saya tidak mungkin (terjadi kelangkaan), karena mereka ini bukan perusahaan kemarin sore. Karena kelangkaan ini sering terjadi dan kerap terulang,” tekan Joni.
Tudingan keras Joni akan permainan di internal Pertamina bukan tanpa alasan. Joni menyebut geram karena kondisi serupa kerap terjadi di Samarinda. Terlebih peruntukan gas elpiji 3 kilogram untuk masyarakat menengah ke bawah.
“Apalagi kelangkaan ini kan berkaitan dengan kesejahteraan dan kebutuhan dasar masyarakat. Itu juga kita khawatirkan, semisal ada campur tangan dari regulator maka akan menjadi kisruh dan seperti ini jadinya. Kalau tidak ada pasti semua akan berjalan baik. Tidak seperti saat ini. Kenapa bisa langka? ini pasti ada permainan. Pasti ada timbunan,” pungkasnya.
(Advertorial)