Jumat, 22 November 2024

Kronologi Tewasnya Presiden Iran Ebrahim Raisi dalam Kecelakaan Pesawat

Senin, 20 Mei 2024 22:0

KOLASE - Presiden Iran (kiri) tewas dalam kecelakaan helikopter./ Foto: Istimewa

IDENESIA.CO -Pada Minggu (19/5/2024) Sejumlah Pejabat Tinggi Negra Iran, mulai dari Presiden Iran Ebrahim Raisi, Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian dan beberapa orang lainnya dipastikan tewas dalam kecelakaan helikopter di barat laut Iran, kata TV pemerintah.

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mengatakan Wakil Presiden Iran, Mohammad Mokhber akan menggantikan sementara waktu posisi Ebrahim Raisi. Ia kan bertugas untuk memfasilitasi pemilihan presiden baru dalam 50 hari ke depan.

Rekaman drone yang diunggah di media sosial kantor berita negara Iran, IRNA, menunjukkan puing-puing helikopter Presiden Raisi. Rekaman tersebut tampak menunjukkan ekor helikopter di samping sebidang tanah yang hangus di lereng bukit yang dipenuhi puing-puing.

Tim penyelamat mengatakan tidak ada tanda-tanda kehidupan di lokasi tersebut

Sebelumnya, operasi pencarian besar-besaran dilakukan di pegunungan barat laut Iran, setelah sebuah helikopter yang membawa Presiden Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian dinyatakan hilang.

Laporan media mengatakan helikopter itu – satu dari tiga helikopter yang melakukan perjalanan dalam konvoi – terjebak cuaca buruk dan kabut tebal sehingga helikopter tersebut harus melakukan “pendaratan darurat”

Gambar yang sama juga telah dibagikan oleh kantor berita Tasnim, yang berafiliasi erat dengan Garda Revolusi Iran.
Lokasi yang tepat di lereng bukit dapat dicocokkan dengan membandingkan pola pepohonan dan topografi di foto dengan citra satelit dari Google Earth (seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas).

Helikopter dapat dilihat di pepohonan di lereng timur pada ketinggian sekitar 2200m (7218 kaki).

Apa yang terbaru dari insiden ini?

Seiring dengan semakin banyaknya rincian yang muncul tentang kecelakaan helikopter tersebut, dilaporkan salah satu penumpang helikopter ada yang sempat meminta pertolongan.

Ia adalah Mohammad Ali Al-Hashem, Imam Shalat Jumat di Tabriz, kota yang menjadi tujuan konvoi tersebut.

Menurut Mohammad Nami, kepala Badan Manajemen Krisis Iran, Al-Hashem selamat selama satu jam setelah kecelakaan. Dia bahkan mencoba melakukan kontak dengan kantor presiden.

"Tidak ada tes DNA yang diperlukan untuk mengidentifikasi para penumpang," kata Nami.

Secara keseluruhan, sembilan orang termasuk kru penerbangan tewas dalam kecelakaan helikopter tersebut.

Seperti dilaporkan sebelumnya, tim penyelamat menemukan lokasi jatuhnya helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi. Namun menurut Kepala Asosiasi Bulan Sabit Merah Iran kepada stasiun televisi pemerintah, pesawat dalam kondisi "tidak baik”.

"Tidak ada tanda-tanda kehidupan" yang tampak dari helikopter Presiden Ebrahim Raisi, kata TV pemerintah.

Dari rekaman sebuah drone yang dikirim oleh Turki untuk membantu pencarian helikopter Presiden Raisi telah mengidentifikasi sumber panas, menurut kantor berita Anadolu.

Rekaman dari drone jarak jauh Bayraktar Akinci yang dirilis oleh badan tersebut menunjukkan pemandangan udara dari lanskap di malam hari dan noda gelap di tempat yang tampak seperti lereng bukit.

Badan tersebut mengatakan koordinat situs tersebut telah dibagikan kepada pihak berwenang Iran.

TV Iran menayangkan tayangan tim penyelamat berjalan menaiki lereng curam di tengah hujan dan kegelapan.

Sementara itu Hossein Salami, komandan Korps Pengawal Revolusi (IRGC) elit Iran, telah melakukan perjalanan ke lokasi kecelakaan untuk menyelidiki dan mempercepat operasi penyelamatan, lapor kantor berita negara IRIB.

Helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian terlibat dalam insiden kecelakaan.

Menurut media setempat, Presiden Raisi sedang menuju kota Tabriz di barat laut Iran, setelah kembali dari peresmian bendungan Qiz Qalasi dan Khodaafarin di perbatasan Iran dengan Azerbaijan.

(Redaksi) 

 

 

 

Tag berita:
IDEhabitat