Jumat, 22 November 2024

Perang

Menuju Normalisasi Hubungan, Azerbaijan dan Armenia Bertukar Tawanan

Rabu, 13 Desember 2023 21:35

POTRET - Azerbaijan merebut Karabakh dalam serangan kilat pekan lalu, menyebabkan ribuan etnis Armenia melarikan diri. pada (26/9/2023). / Foto: Istimewa

IDENESIA.CO - Sebagai langkah menuju normalisasi hubungan dari konflik yang berlangsung puluhan tahun, Azerbaijan dan Armenia bertukar tawanan perang di perbatasan kedua negara pada Rabu dini hari. 

Menurut seorang saksi Reuters, pertukaran itu diperkirakan melibatkan pelepasan oleh Azerbaijan sebanyak 32 warga Armenia yang kebanyakan ditangkap akhir 2020. Sebagai balasan, Armenia akan melepas dua prajurit Azerbaijan yang ditahan sejak April 2023.

Pada Rabu pagi, kantor berita Rusia TASS melaporkan bahwa Armenia dan Azerbaijan juga membahas penarikan pasukan dari perbatasan bersama, meski belum ada keputusan yang diambil.

Kedua negara bertetangga di Kaukasus Selatan itu telah dua kali berperang dalam 30 tahun terakhir memperebutkan Nagorno-Karabakh, area pegunungan yang merupakan bagian Azerbaijan namun menjadi daerah di mana etnis Armenia memisahkan diri dan membentuk kemerdekaan de fakto pada 1990-an.

Azerbaijan merebut kembali Karabakh dalam serangan kilat pada September sehingga memaksa sebagian besar dari 120.000 warga etnis Armenia mengungsi ke Armenia.

Pengumuman pertukaran tawanan itu dilakukan pekan lalu. Kedua pihak mengatakan mereka "mengkonfirmasi ulang niat menormalisasi hubungan dan membuat perjanjian damai dengan dasar menghormati prinsip kedaulatan dan integritas wilayah".

Kesepakatan itu disambut oleh Uni Eropa dan AS, yang sudah puluhan tahun berusaha membujuk kedua negara agar menandatangani perjanjian damai untuk menyelesaikan masalah-masalah yang belum terselesaikan, termasuk demarkasi perbatasan mereka.

Armenia dan Azerbaijan dulunya adalah bagian dari Uni Soviet yang runtuh pada 1991. Rusia memandang dirinya sebagai penjamin keamanan di wilayah tersebut namun pengaruhnya menurun dalam dua tahun terakhir setelah perang di Ukraina mengalihkan perhatian negara itu.

(Redaksi)

Tag berita:
IDEhabitat