IDENESIA.CO - Menyibak hasrat Rusia kuasai Ukraina melalui invasi militernya.
Presiden Rusia Vladimir Putin kabarnya tergoda dengan cadangan minyak dan sistem transimisi gas terbesar di Eropa yang dimiliki Ukraina.
Memang sistem transmisi gas Ukraina jadi yang tercanggih dan terbesar sejak dulu.
Rusia diisukan ngebet menguasai Ukraina lantaran ingin menjadikan sumber daya dan sistem gas sebagai aset persenjataan.
Apalagi kalau bukan untuk menghadapi ancaman Amerika Serikat.
Melansir nationalgeographic.grid.id, sejarah minyak di Ukraina telah berlangsung sangat lama, di mana minyak telah menjadi kekuatan baginya.
"Ukraina memulai produksi minyak dan industri gas jauh sebelum banyak negara lain memulainya, sudah hampir 250 tahun yang lalu," jelas Yuriy Vitrenko dalam artikel berjudul Ukraine’s Oil and Gas Industry Has a Long and Interesting History, terbit pada 2019.
Di perbatasan barat Ukraina, reservoir gas bawah tanah yang habis digunakan kembali sebagai fasilitas penyimpanan besar.
"Ini adalah bagaimana sistem transmisi gas terbesar di Eropa yang muncul. Ukraina menjadi jantung dari kompleks teknologi canggih yang terdiri dari ladang gas, stasiun kompresor dan fasilitas penyimpanan, serta jaringan pipa industri, transmisi dan distribusi," terang Vitrenko.
Kompleks minyak dan gas Ukraina adalah yang menghubungkan pembakar di kompor dapur dengan deposit gas bawah tanah yang terletak ribuan kilometer jauhnya.
Sistem ini cukup fleksibel untuk mengakomodasi fluktuasi harian dan musiman yang signifikan dalam permintaan gas.
Berkat kegemilangannya, Ukraina menjadi salah satu negara yang diinginkan Rusia, guna mendapatkan keuntungan dari energi yang bisa ia gunakan dalam persaingan dengan dunia Barat.
Rusia juga tercatat beberapa kali berupaya untuk mendapatkan pasokan minyak dan gas dari Ukraina yang membuatnya terjerembab dalam pusaran konflik.
Rusia berhasrat menguasainya sebagai 'persenjataan' selama masih adanya ancaman dari Amerika Serikat.
"Kami membutuhkan embargo terhadap gas dan minyak Rusia karena setiap barel minyak Rusia dan setiap meter kubik gas Rusia sekarang penuh dengan darah Ukraina," ungkap Oleksiy Goncharenco, anggota parlemen Ukraina.
Rusia memproduksi sekitar 10 juta barel minyak per hari. Dalam beberapa tahun terakhir, ia telah memasok Eropa dengan hampir 40 persen impor gas alamnya dan lebih dari seperempat minyak yang dibelinya dari luar negeri.
"Memproduksi lebih banyak minyak dan gas di luar Rusia (seperti Ukraina) akan memecahkan satu masalah, tetapi memperburuk masalah lain," tutup Vitrenko.
Kota Drohobych di Ukraina, diberikan hak untuk menerangi jalan-jalannya dengan perindustrian minyak sejak abad ke-16.
Penyebutan tertulis pertama dari deposit minyak di Carpathians dimulai pada 1617.
Produksi industri dimulai dari ladang minyak di kawasan Sloboda Rungurska, setidaknya sudah dimulai dimulai pada 1711.
Satu setengah abad berikutnya, mulai bermunculan perusahaan minyak dan gas di seluruh Ukraina.
Pada awal abad ke-20, wilayah Galicia, Ukraina menduduki peringkat dunia sebagai penghasil minyak terbesar ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Rusia.
Jalan-jalan di Galicia mulai diterangi karena geliat perindustrian minyak yang sibuk, menjauhkannya dari kesunyian yang mencekam, sekaligus menjadi wilayah yang aman untuk ditinggali.
"Menduduki peringkat sebagai yang terbesar di Eropa pada saat itu – dan pipa gas pertama dioperasikan. Industri gas alam Ukraina berkembang pada tingkat yang membuatnya terkenal di seluruh Eropa dan di seluruh dunia," ungkapnya.
Pada 1975, produksi gas tahunan mencapai puncaknya hampir 70 miliar meter kubik, lebih dari dua kali total konsumsi gas tahunan Ukraina saat ini.
Menariknya, Ukraina menjadi negara yang paling maju dalam perindustrian minyak dan gas. Faktanya, 30% dari kebutuhan gas alam Eropa pada saat itu dipenuhi oleh gas yang dipasok di seluruh wilayah Ukraina.
Begitupun 80 persen proyek rekayasa terkait produksi gas di Uni Soviet dikembangkan oleh lembaga penelitian Ukraina.
Ekstraksi minyak pada puncaknya melebihi tingkat produksi saat ini dan pada puncaknya melebihi tingkat produksi saat ini dengan faktor 3,5.
"Pada 1980-an, pipa-pipa utama diletakkan di seluruh Ukraina untuk menghubungkan ladang gas di Siberia dengan konsumen sejauh Eropa barat," tambahnya. (redaksi)