Rabu, 5 Februari 2025

PBSI Buka Kesempatan Pemain Ganda Rangkap, Upaya Maksimalkan Potensi Atlet

Selasa, 14 Januari 2025 21:57

Pelatih kepala ganda putri Indonesia, Eng Hian, berpose dengan Greysia Polii/Apriyani Rahayu, setelah memastikan medali emas pada SEA Games 2019 di Muntinlupa Sports Center, Manila, Filipina, Desember 2019. (Istimewa)

IDENESIA.CO - Peningkatan prestasi dan pengembangan potensi atlet menjadi fokus utama dalam kebijakan baru yang diterapkan oleh Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI). Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Pelatnas PP PBSI, Eng Hian, mengungkapkan bahwa pihaknya kini membuka kesempatan bagi pemain ganda untuk bermain di dua sektor, baik ganda putri maupun ganda campuran.

Langkah ini diumumkan setelah dipastikan bahwa Siti Fadia Silva Ramadhanti akan bermain di dua sektor pada turnamen BWF Super 500 Indonesia Masters 2025 yang akan datang. Fadia akan berpasangan dengan Lanny Tria Mayasari di ganda putri dan bersama Dejan Ferdinansyah di ganda campuran.

“Tujuan dari program bermain rangkap ini adalah untuk memaksimalkan potensi atlet. Kita tidak ingin mengkotak-kotakkan atlet jika mereka bisa berprestasi di dua sektor. Jika atlet tersebut komitmen dan mampu berprestasi di kedua sektor, kenapa harus dibatasi?” jelas Eng Hian saat ditemui di Pelatnas PP PBSI, Senin (13/1).

Eng Hian menjelaskan bahwa kebijakan ini dimaksudkan untuk memberikan ruang lebih bagi para atlet untuk berkembang, tanpa terbatas pada satu sektor saja. "Intinya adalah memaksimalkan potensi atlet. Itu yang menjadi dasar kebijakan kami," tambahnya.

Ketika ditanya apakah ini akan membuka peluang lebih banyak atlet Indonesia untuk bermain di dua sektor pada turnamen-turnamen mendatang, Eng Hian menegaskan bahwa PP PBSI terbuka untuk kemungkinan tersebut dan akan mengumumkannya di waktu yang tepat.

"Nanti lihat saja di turnamen-turnamen lainnya, terutama yang pertama, ya. Akan ada pasangan-pasangan baru yang bermain di dua sektor," ujarnya.

Selain itu, kebijakan baru ini juga terkait dengan pembentukan pasangan ganda yang lebih fleksibel. Langkah bongkar-pasang pasangan ganda ini, menurut Eng Hian, bertujuan untuk mencari kombinasi terbaik menjelang turnamen-turnamen elite dan persiapan kualifikasi Olimpiade Los Angeles 2028.

Sebagai contoh, Fadia yang sebelumnya berpasangan dengan Apriyani Rahayu kini dipasangkan dengan Lanny, sementara Dejan juga akan berpasangan dengan Fadia. Pasangan baru lainnya adalah Rinov Rivaldy dan Lisa Ayu Kusumawati, yang sebelumnya dipasangkan dengan Pitha Haningtyas Mentari dan Rehan Naufal Kusharjanto.

“Tujuan jangka panjang kami adalah menyiapkan atlet untuk Olimpiade Los Angeles 2028. Tahun 2025 adalah tahun untuk mencoba pasangan-pasangan baru, dan harapannya di 2026 sudah mulai ada pasangan tetap untuk mengejar poin menuju kualifikasi Olimpiade 2026,” kata Eng Hian menambahkan.

Dengan kebijakan ini, PP PBSI berharap dapat lebih menggali potensi atlet ganda Indonesia dan memberikan kesempatan lebih luas untuk meraih prestasi di tingkat internasional, termasuk di Olimpiade mendatang.

(Redaksi)

Tag berita:
IDEhabitat