Minggu, 6 Oktober 2024

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Penelitian Kontroversial yang Guncang Sejarah Dunia, Piramida Tertua Ternyata Bukan di Mesir tapi Indonesia

Gunung Padang Jawa Barat Usia 10 Ribu Tahun Lebih

Kamis, 7 April 2022 0:9

Gunung padang, Jawa Barat, Indonesia. Penelitian yang guncang sejarah dunia, piramida tertua ternyata bukan di Mesir. Gunung Padang Jawa Barat usia 10 ribu tahun lebih.

IDENESIA.COPenelitian yang guncang sejarah dunia berangkat dari tanah Indonesia.

Bagaimana tidak, hasil penelitian tersebut mendobrak salah satu pengetahuan dunia tentang piramida yang berada di Mesir 

Dalam penelitian yang telah dipresentasikan di American Geophysical Union tahun 2018 menguak bahwa piramida tertua bukan di Mesir.

Ya, tim peneliti Indonesia mengungkapkan dalam hasil risetnya, dimana mereka menduga piramida tertua di dunia adalah Gunung Padang di Jawa Barat.

Diperkirakan usia piramida tersebut lebih dari 10 ribu tahun.

Hasil dari penelitian kontroversional selama bertahun-tahun itu menemukan, bahwa Gunung Padang merupakan rangkaian struktur kuno berlapis mirip seperti piramida dengan pondasi berusia sekitar 10.000 tahun bahkan bisa lebih tua.

Hadiah Besar untuk orang Indonesia yang lahir antara tahun 1941-1981

Bahkan, struktur bangunan berupa punden berundak itu diklaim lebih besar dan lebih tua dibandingkan piramida Giza di Mesir.

Simak ulasan selengkapnya:

Sejak ditemukan, situs Gunung Padang yang ada di Jawa Barat itu disebut-sebut sebagai situs megalitik terbesar di Asia Tenggara.

Setelah dilakukan penelitian selama bertahun-tahun dengan teknik kombinasi, para peneliti menemukan, bahwa Gunung Padang merupakan serangkaian lapisan yang dibangun selama beberapa periode pra sejarah.

Tempat itu terdiri dari rangkaian struktur kuno berlapis dengan pondasi berusia sekitar 10.000 tahun atau bahkan lebih tua dari itu.

"Studi kami membuktikan bahwa strukturnya tidak hanya menutupi lapisan atas, tapi juga membungkus lereng sekitar 15 hektare. Dengan kata lain, strukturnya tidak dangkal dan berakar lebih dalam," tullis peneliti dikutip dari laman nationalgeographic, Jumat (1/4).

Struktur Gunung Padang

Mengutip dari laman nationalgeographic, disebutkan bahwa para peneliti menemukan jika struktur berupa punden berundak di Gunung Padang, disebut lebih tua dibandingkan piramida Giza di Mesir.

Lapisan pertama dari Gunung Padang itu terdiri dari kolom batu, dinding, jalan setapak, dan ruang.

Ini berada di atas lapisan kedua sekitar 1 hingga 3 meter di bawah permukaan.

Sementara lapisan kedua berupa susunan dari batuan kolumnar yang diatur dalam struktur matriks.

Di bawahnya, terdapat lapisan ketiga yang terdiri dari batuan bersusun serta ruang bawah tanah yang besar dab memanjang sampai kedalaman 15 meter.

Kemudian, di lapisan keempat, terbuat dari batuan basalt yang kemungkinan dimodifikasi atau diukir oleh tangan manusia.

Para peneliti mengatakan, berdasarkan penanggalan radiokarbon menunjukkan bahwa lapisan pertama dalam struktur itu berusia 3.500 tahun.

Sementara lapisan kedua diperkirakan berusia 8.000 tahun, dan lapisan ketiga sekitar 9.500 hingga 28.000 tahun.

Ada Ruang di Bawah Struktur Gunung Padang

Temuan-Temuan yang mengungkap tentang struktur Gunung Padang itu diperoleh setelah tim peneliti melakukan analisis berupa georadar, geolistrik, pengeboran, hingga tomografi selama bertahun-tahun.

Dengan rangkaian metode itu, tim peneliti bisa mengetahui karakteristik lapisan batuan serta struktur buatan yang mungkin ada di dalam tanah.

Berdasarkan analisis tomografi, tim bahkan menemukan adanya zona dengan kecepatan rambat suara yang sangat lambat. Keberadaan zona tersebut, disebut menunjukkan adanya rongga di bawah situs Gunung Padang.

"Jadi memang dari tomografi terlihat ada rongga dan dinding-dindingnya," kata geolog LIPI Danny Hilman dikutip dari nationalgeographic (1/4).

Fungsi Piramida

Mengenai fungsi dari piramida kuno Gunung Padang itu, para peneliti masih belum mengetahui pasti alasan dibangunnya situs tersebut.

Namun, diduga kuat bahwa struktur tersebut digunakan untuk ritual keagamaan.

Hingga kini, memang masih ada beberapa pihak mempertentangkan hasil penelitian tersebut.

Namun, hasil penelitian itu tentu bisa dijadikan sebagai tambahan pengetahuan sejarah, dan memberikan gambaran kecil bahwa situs tersebut memiliki struktur bangunan kuno dan misterius. (Redaksi)

Tag berita:
IDEhabitat