Jumat, 20 September 2024

Prosesi Sumpah Pocong Pembuktian Ketidakterlibatan Saka Tatal di Kasus Vina Cirebon

Minggu, 1 September 2024 11:0

POTRET - Mantan Narapidana, Saka Tatal melakukan prosesi sumpah pocong sebagai pembuktian tidak terlibat kasus narapidana Vina di Cirebon./ Foto: Istimewa

IDENESIA.CO - Prosesi sumpah pocong kembali viral setelah, Saka Tatal yang diduga melakukan pembunuhan terhadap kasus Vina Cirebon, upaya ini merupakan pembuktian ketidakbersalahannya dalam kasus pembunuhan tersebut. 

Saka Tatal, mantan terpidana, melakukan sumpah pocong di Padepokan Agung Amparan Jati, Cirebon.

Prosesi yang berlangsung pada Jumat (9/8/2024), ini menarik perhatian ratusan warga yang hadir untuk menyaksikan salah satu ritual paling kontroversial di Indonesia.

Sumpah pocong, ritual tradisional yang dipercaya sebagai cara terakhir untuk membuktikan kejujuran seseorang.

Dalam konteks hukum informal di beberapa daerah di Indonesia, sumpah ini kerap digunakan sebagai jalan keluar ketika semua bukti dan pengadilan tidak mampu memberikan kejelasan terhadap suatu kasus.

Prosesi Sumpah Pocong Saka Tatal

 Saka Tatal memulai ritual ini dengan serangkaian persiapan, termasuk dimandikan layaknya seorang jenazah dan kemudian dibalut dengan kain kafan.

Setelah itu, ia diikat seperti mayat dan disaksikan oleh tokoh-tokoh masyarakat serta ratusan warga yang hadir.

Sebelum sumpah diucapkan, Saka juga mengucapkan dua kalimat syahadat sebagai tanda keseriusannya dalam menjalani ritual ini.

Dalam pernyataannya, Saka menegaskan bahwa sumpah pocong ini merupakan upaya terakhirnya untuk membuktikan bahwa ia tidak terlibat dalam kasus pembunuhan yang terjadi pada 2016 tersebut.

Meskipun telah menjalani hukuman, Saka terus-menerus menyatakan bahwa ia tidak bersalah, dan berharap melalui ritual ini, namanya bisa dibersihkan dari segala tuduhan

Sumpah Pocong, Tradisi Sakral 

Sumpah pocong adalah bagian dari tradisi sakral yang memiliki akar kuat di beberapa daerah di Indonesia, khususnya di Jawa.

Ritual ini biasanya dilakukan dalam konteks perselisihan yang tidak dapat diselesaikan melalui cara-cara hukum konvensional.

Orang yang menjalani sumpah ini diyakini akan mengalami azab jika ia berbohong. Namun, sumpah pocong juga memicu kontroversi, terutama di era modern ini.

Banyak pihak, termasuk ahli metafisika dan tokoh agama, mempertanyakan relevansi dan keefektifan sumpah pocong sebagai cara untuk mencari kebenaran.

Meski demikian, tradisi ini tetap hidup dan dijalani oleh sebagian masyarakat yang masih memegang teguh kepercayaan lokal​

Langkah Saka Tatal menjalani sumpah pocong untuk membuktikan ketidakbersalahannya dalam kasus Vina Cirebon memperlihatkan betapa kuatnya tradisi ini dalam budaya lokal Indonesia.

Meskipun kontroversial, sumpah pocong masih dianggap sebagai cara yang sah untuk mencari keadilan di mata masyarakat tertentu. 

(Redaksi)

Tag berita:
IDEhabitat