IDENESIA.CO - Ratusan orang meninggal dunia dan beberapa ratus lainnya terluka akibat gempa besar yang mengguncang bagian tenggara Turki, dekat perbatasan dengan Suriah.
Setidaknya 245 orang tewas di Suriah ketika bangunan-bangunan runtuh setelah gempa bumi dengan Magnitudo (M) 7,8 yang berpusat di negara tetangga Turki.
Dilanm ratus tiga puluh sembilan orang terluka dan 237 orang tewas di provinsi Aleppo, Latakia, Hama dan Tartus," kata Kementerian Kesehatan Suriah dalam sebuah pernyataan.
Sementara sebuah rumah sakit mengatakan kepada AFP bahwa delapan orang lainnya tewas di wilayah utara yang dikendalikan oleh faksi-faksi pro-Turki, sehingga jumlah total korban jiwa saat ini mencapai setidaknya 245 orang.
Koresponden AFP di Suriah utara mengatakan warga yang ketakutan berlarian keluar dari rumah mereka setelah gempa terjadi pada Senin (6/2) sebelum fajar waktu setempat di dekat kota Gaziantep, Turki, sekitar 40 kilometer (25 mil) dari perbatasan Suriah.
Tim penyelamat bergegas mencari korban selamat di bawah reruntuhan bangunan yang runtuh di tengah hujan musim dingin yang deras.
Di Aleppo saja, 24 orang tewas dan 100 lainnya luka-luka ketika 20 bangunan runtuh di provinsi itu, kata kantor berita resmi Suriah, SANA, mengutip seorang pejabat di provinsi itu.
SANA mengatakan guncangan gempa bumi dirasakan mulai dari pantai barat Latakia hingga Damaskus, ibu kota Suriah.
"Gempa ini adalah yang terkuat sejak Pusat Gempa Nasional didirikan pada tahun 1995," kata Raed Ahmed, yang mengepalai pusat tersebut, kepada SANA.
Ditempat lain, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ibu Kota Ankara, Turki, mengungkapkan tiga warga Indonesia cedera akibat gempa yang mengguncang selatan negara itu pada Senin (6/2) dini hari.
"Tiga WNI mengalami luka, satu orang di Kahramanmaras dan dua orang di Hatay," kata Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, melalui pesan WhatsApp. "Mereka sudah dirujuk ke rumah sakit terdekat," Papar Judha.
(Redaksi)