Jumat, 22 November 2024

Sejarah Tahun Baru di Bulan Januari

Jumat, 30 Desember 2022 15:0

ILUSTRASI - Permainan Kembang Api. / Foto: ©Pixabay/Pexels

IDENESIA.CO - Tahun baru di kalender dimulai dari 1 januari setiap tahunnya dalam kalender Masehi. Tapi tahukah kamu bahwa awal tahun baru, dulunya bukan di bulan Januari?

Biasanya, tahun baru ditandai dengan berbagai perayaan. Mulai dari kembang api, berkumpul bersama, hingga pembuatan resolusi tahun baru.

Perayaan tahun baru diketahui sudah ada sejak zaman Mesopotamia. Catatan sejarah menyebut Festival Tahun Baru (Akitu) yang berasal dari sekitar tahun 2000 SM di Mesopotamia, sebagaimana dikutip dari Britannica.

Tahun Baru Awalnya Ada di Bulan Maret

Bangsa Babilonia di zaman Mesopotamia merayakan tahun baru dengan bulan baru setelah ekuinoks musim semi (pertengahan Maret).

Bagi masyarakat dahulu, tahun baru kalender mereka adalah pergantian musim yakni pada bulan Maret. Kemudian pada kalender republik Romawi, tahun dimulai pada 1 Maret.

Perubahan tanggal permulaan tahun kemudian berubah pada era raja Romawi, Numa Pompilius. Pada masa pemerintahannya (715-673 SM Tahun C atau Tahun Liturgi Gereja) Numa merevisi kalender republik Romawi dan ditetapkan Januari sebagai bulan pertama menggantikan Maret.

Awalnya, kalender Romawi terdiri dari 10 bulan dan 304 hari, yang diciptakan oleh Romulus, pendiri Roma, pada abad kedelapan SM.

Kemudian, Numa Pompilius menambahkan bulan Januarius dan Februarius. Menurut tradisi Romawi, Januari dinamai Janus, yakni Dewa Romawi dari segala permulaan.

Meski begitu, terdapat bukti bahwa 1 Januari tidak dijadikan sebagai awal resmi tahun Romawi hingga tahun 153 SM.

Namun, pada 46 SM, Julius Caesar memperkenalkan kalender Julian dengan banyak perubahan, yang mempertahankan 1 Januari sebagai tanggal pembukaan tahun.

Revisi Kalender Julian oleh Paus Gregorius XIII

Kalender Julian sendiri masih memerlukan perubahan tambahan karena adanya kesalahan mengenai tahun kabisat.

Kesalahan tersebut membuat terjadinya peristiwa di musim yang salah selama beberapa abad. Termasuk dalam penentuan tanggal Paskah.

Kemudian, kalender direvisi oleh Paus Gregorius XIII pada tahun 1582. Selain memecahkan masalah dengan tahun kabisat, kalender Gregorian memulihkan 1 Januari sebagai awal Tahun Baru.

Kalender Gregorian diadopsi oleh Italia, Prancis, dan Spanyol termasuk di antara negara-negara yang segera menerima kalender baru.

Perubahan ini awalnya, tidak diikuti oleh negara-negara Protestan dan Ortodoks serta Inggris Raya dan koloninya di Amerika.

Namun seiring berjalannya waktu, negara mulai mengadopsi kalender baru. Bahkan negara-negara non Kristen mulai menggunakan kalender Gregorian dan menjadikan 1 Januari sebagai awal tahun.

(Redaksi)

Tag berita:
IDEhabitat