Minggu, 6 Oktober 2024

Tujuan Pingitan Sebelum Pernikahan, Pupuk Rasa Rindu bagi Kedua Calon Pengantin

Jumat, 9 Desember 2022 17:10

TRADISI PINGITAN: Ilustrasi pingitan jelang pernikahan/Foto: IDENESIA.CO

IDENESIA.CO - Erina Gudono dan Kaesang akan segera melangsungkan pernikahan pada Sabtu (1012/2022).

Namun sebelum itu, pengantin perempuan terlebih dahulu akan menjalani tradisi pingitan.

Hal itu disampaikan melalui akun Instagram Kaesang dan Erina Gudono.

Pada kesempatan itu Kaesang dan Erina Gudono menyampaikan salam perpisahan.

“Sampai ketemu lagi di meja akad,” tulis Kaesang Pangarep yang mengunggah potret bersama Erina, Rabu (30/11/2022).

“Sampai bertemu lagi di…,” tulis Erina.

Lalu apa sebenarnya tradisi pingitan jelang pernikahan?

Tujuan Pingitan

Pingitan atau dipingit berasal dari kata pingit yang artinya kurung.

Dipingit berarti dikurung atau tidak boleh keluar rumah.

Tradisi pingitan pada pengantin Jawa merupakan adat budaya turun-temurun yang dilakukan menjelang pernikahan.

Dalam tradisi pernikahan adat Jawa, biasanya yang menjalani pingitan adalah calon pengantin perempuan.

Jauh sebelum hari pernikahan tiba, ia akan dikurung di dalam rumah dan tidak boleh bertemu dengan calon suaminya hingga tiba waktunya menikah.

Bukan tanpa makna, tradisi pingitan dilakukan untuk memupuk rasa rindu bagi kedua calon mempelai.

Selain itu, tradisi pingitan juga bertujuan untuk melatih kesabaran, membangun rasa saling percaya, dan menjauhkan diri dari bahaya.

Dahulu, tradisi pingitan dilakukan satu sampai dua bulan sebelum pernikahan.

Kini, tradisi pingitan menghabiskan waktu cukup singkat, hanya 1-2 minggu saja atau bahkan hanya 1-2 hari.

Dalam masa pingitan, calon pengantin wanita biasanya akan melakukan serangkain kegiatan seperti perawatan fisik.

Adapun perawatan fisik dilakukan agar calon pengantin wanita tampak lebih cantik dan memancarkan aura saat hari pernikahan berlangsung. (redaksi)

Tag berita:
Berita terkait
IDEhabitat