IDENESIA.CO -Persebaran Angka Covid-19 kembali meningkat menjadi permasalahan yang dihadapi masyarakat dunia.
Varian baru covid-19 asal India, Arcturus menjadi kekhawatiran baru.
Kondisi ini membuat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI kembali genjar meminta masyarakat yang beraktivitas di tempat umum agar tetap menggunakan masker.
"Masyarakat agar aktif kembali memakai masker, terutama untuk orang yang sedang sakit (flu), orang yang kontak erat dengan orang yang sedang sakit, dan apabila kita berada di keramaian dan kerumunan. Tidak lupa jaga kesehatan untuk mencegah kasus kembali naik," kata juru bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril.
Apalagi varian ini dilaporkan telah menjadi biang kerok lonjakan kasus Covid-19 di 29 negara, termasuk India, Brunei Darussalam, Singapura, Malaysia, Thailand dan Australia.
Arcturus merupakan nama lain dari subvarian XBB.1.19.
Menurut WHO, XBB.1.16 merupakan rekombinan dari BA.2.10.1 dan BA.2.75 dan berbagi mutasi dengan XBB.1.5.
Mutasi varian baru ini dikaitkan dengan tingkat penularan dan tingkat infeksi yang lebih tinggi.
Namun, laporan sejauh ini tidak menunjukkan peningkatan rawat inap, masuk ICU, atau kematian Arcturus.
Semua pasien dilaporkan mengalami gejala ringan.
Lalu apa saja gejala Covid-19 Arcturus?
Dilansir dari CNBC, pada dasarnya, gejala Covid-19 subvarian Omicron Arcturus mirip dengan subvarian sebelumnya.
Namun, dalam beberapa kasus ada gejala paling khas, yakni mata memerah, gatal, dan lengket.
"Tapi tidak semua kasus (mengalami mata merah), sehingga itu jangan dijadikan patokan," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI dr Mohammad Syahril.
Selain itu, gejala lainnya hampir mirip dengan varian Covid sebelumnya, termasuk batuk, demam, nyeri saat menelan, nyeri tenggorokan, sakit di seluruh badan, dan nafsu makan menurun.
(Redaksi)