Minggu, 7 Juli 2024

Andi Harun Kerucutkan Tiga Nama Balon Wawali Kota Samarinda 2024

Minggu, 9 Juni 2024 22:30

DIWAWANCARAI - Diskusi Politik dengan menghadirkan sejumlah calon Wakil Wali Kota pendamping Andi Harun. / Foto: Istimewa

IDENESIA.CO - Redaksi Pojoknegeri bersama Pemerintah Kota Samarinda menggelar diskusi Pilkada Samarinda 2024-2029 dengan tema "Menakar Figur Calon Wakil Wali Kota Samarinda di Pilkada 2024-2029". 

Ini merupakan upaya menjawab pekerjaan rumah (PR) yang masih harus diselesaikan pemerintah Kota Samarinda dengan harapan kedepannya dapat dipimpin orang kompeten yang dapat menyelesaikan permasalahan Kota Tepian.  

Yang dihadiri langsung oleh Bakal Calon Wali Kota Samarinda, Andi Harun dan dengan bakal calon Wakil Wali Kota Samarinda (Balon Wawali) lainnya. 

Diskusi ini dilaksanakan di Setiap Hari Kopi, Jalan Juanda, Samarinda, pada Sabtu (8/6/2024) malam.

Andi Harun yang saat ini masih menjabat sebagai Wali Kota Samarinda membagikan pandangannya tentang tantangan yang dihadapi kota dan kriteria penting bagi calon wakil pemimpin di Kota Tepian. 

Andi Harun menekankan bahwa Samarinda masih memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.

"Saat ini Kota Samarinda sampai sekarang masih memiliki PR yang cukup banyak. Kita masih PR banjir, kita masih ada PR air, kita masih ada PR infrastruktur," ujar Andi Harun.

Ia mengatakan Walaupun dalam 3 tahun terakhir ini  telah masif melakukan berbagai upaya, persoalan ini telah berlangsung belasan hingga puluhan tahun. 

"Kita butuh waktu untuk melakukan penyempurnaan dari program-program yang sudah ada," ucap pria yang saat ini menjabat Ketua DPD Partai Gerindra Kaltim.

Menurut Andi Harun, ketika membicarakan politik Pilkada, ukuran yang digunakan adalah ukuran politik juga ada tiga kriteria utama dalam menilai calon pendamping atau calon wakil wali kota, yaitu popularitas, elektabilitas, dan integritas.

"Ketika kita ditanya kriteria pendamping atau bahkan kriteria calon wali kota, ada tiga yang paling umum diketahui orang popularitas, elektabilitas, dan integritas Namun, yang lebih penting adalah bagaimana seorang pemimpin mampu memenuhi kebutuhan masyarakat secara cepat dan tepat," jelasnya.

Andi Harun kemudian membagi calon pendampingnya menjadi tiga kluster calon dari partai politik, figur publik yang non partai, dan figur yang berasal dari birokrat.

"Di Gerindra, ada 13 pendaftar dari partai politik, dan 5 dari luar partai. Totalnya ada 18. Dari malam ini bisa mengerucut menjadi 3 orang yang belum dimunculkan namanya agar tidak menimbulkan kegaduhan politik di Samarinda," ucapnya.

Mantan Wakil Ketua DPRD Kaltim itu juga menekankan pentingnya figur publik yang tidak berasal dari politisi atau birokrat, yang memiliki visi untuk membangun Samarinda bersama-sama.

"Saya bilang bagaimana semua calon ini memiliki kemampuan bersama dengan wali kota untuk memodifikasi masyarakat melalui visi dimana-mana kita membahas tentang elektabilitas tapi kita tidak mempertengkarkan soal fisik. Kita tidak ada sebuah program yang tidak berangkat dari gagasan," ungkapnya.

Menurut Andi Harun, visi adalah hal yang sangat penting dalam memimpin sebuah kota harus memiliki visi karena kita akan menggerakkan visi tersebut.

"Bukan gerakan-gerakan parsial yang tidak membuat gerakan pembangunan kota menjadi beraturan sebuah program yang baik dan berdampak pada masyarakat dimulai dari gagasan dan dibuat menjadi generasi," katanya.

Diskusi ini juga membahas bagaimana calon wakil wali kota bisa membangun ikatan yang harmonis dengan masyarakat dan memiliki perspektif gerakan bersama dalam membangun kawasan kota ini.

"Yang kedua adalah figur publik yang tidak berasal dari politisi ataupun birokrat terakhir saya bilang, bagaimana semua calon ini memiliki kemampuan bersama dengan wali kota untuk memodifikasi masyarakat melalui visi Karena di mana-mana kita membahas tentang elektabilitas tapi kita tidak mempertengkarkan soal fisik tidak ada sebuah program yang tidak berangkat dari gagasan," ungkapnya.

Dalam kesempatan ini, Andi Harun juga menekankan pentingnya memiliki calon pendamping yang mampu bergerak secara teratur dalam membangun kota.

"Kita menggunakan gerakan aturan sehingga tidak salah kalau sebuah program yang oke dan berdampak pemanfaatan di masyarakat itu dimulai dari gagasan dan dibuat menjadi generasi ketika melahirkan program, model calon pendamping akan kita pilih bersama-sama dalam rangka menuju Samarinda lima tahun ke depan," pungkasnya.

(Redaksi) 

Tag berita:
IDEhabitat