IDENESIA.CO, PARIWARA - Sungai yang meluap menjadi salah satu alasan banjir terjadi di Samarinda.

Kawasan Jembatan Gang Nibung, Jalan Dr Soetomo, titik meluapnya air Sungai Karang Mumus (SKM).

Akibat meluapnya air sungai, membuat pengendara kesulitan melalui jalan tersebut.

Butuh waktu untuk melaksanakan proyek turap tepi sungai atau tebing pembatas sempadan sungai.

Mohammad Novan Syahronny Pasie, Sekretaris Komisi III DPRD Samarinda menyebut, meluapnya air sungai di area Gang Nibung akan diatasi dengan proyek penurapan di bawah tanggung jawab Balai Wilayah Sungai (BWS) dan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Perumahan Rakyat (PUPR-PERA Kaltim).

"Semua itu nanti diturap, programnya juga sudah ada. Bisa dilihat master plannya," kata Novan, Jumat (25/3/2022).

Proyek penurapan akan terus berjalan di tahun 2022, bahkan sebagian kawasan yang telah dibebaskan oleh Pemkot Samarinda akan dikerjakan pada tahun ini.

"Itu clear lah untuk wilayah disitu. Karena kan ini tetap berjalan," katanya.

Untuk diketahui, saat ini melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), instansi veritikal itu tengah mempersiapkan dokumen lelang proyek pembangunan turap dengan pagu anggaran Rp 39 miliar yang bersumber dari APBN 2022. (pariwara)