IDENESIA.CO - Warga Gaza mengelilingi sebuah kontainer yang datang dari Israel, miris tapi isinya bukan bantuan ataupun makanan, melainkan berisi mayat.
Sisa-sisa tubuh dari 89 orang yang sudah mati dan membusuk dikembalikan ke Gaza oleh militer Israel pada Senin (5/8).
Siapa mereka? Bagaimana mereka tewas? Di mana atau kapan? Tak ada yang tahu.
Lewat aroma dari mayat dan sedikit peralatan yang mereka punya, tim forensik melakukan apapun yang mereka bisa untuk mencoba mengidentifikasi mayat-mayat itu, tapi sebagian besar sudah tak dapat dikenali.
Namun tetap saja mereka mencoba untuk mendokumentasikan apapun yang mereka temukan.
Dan kuburan massal pun digali untuk mengubur mereka yang tidak bisa diidentifikasi, di mana mereka akan 'hidup berdampingan' dengan orang-orang yang kehilangan tempat tinggalnya.
Militer Israel belum berkomentar tentang pengiriman itu dan tak menanggapi permintaan CNN untuk berkomentar.
Namun mereka sebelumnya mengakui telah menggali pemakaman di Gaza, dan mengembalikan mayat setelah memeriksa bahwa mereka bukan sandera Israel.
Saat kabar itu menyebar, warga berkumpul di pemakaman di Khan Younis.Ada orang-orang yang datang untuk mendokumentasikan kemungkinan kejahatan perang, dan ada juga yang berharap bisa menemukan orang yang mereka sayangi di sana, mereka yang masih hidup dan yang telah mati selama perang berlangsung.
Diketahui, Ada seorang telah mencari dua anaknya yang hilang sejak 25 hari lalu, dia mendekati kontainer dan menjelaskan ciri-ciri kedua anaknya dengan ditemukannya jam tangan yang berukuran besar yang biasa dikenakan salah satu anaknya.
Mereka mengatakan bahwa dia bisa melihat sisa jasad lewat foto esok hari.
Namun yang dia inginkan adalah melihat secara langsung, untuk melihat tubuh anaknya, dan mengistirahatkannya dengan tenang, dia terus mencoba sebelum akhirnya hilang dalam kekacauan.
Juga ada seorang pria bernama Ibrahim di sini mencoba mencari kedua orang tuanya, kuburan mereka digali kembali beberapa bulan lalu dan tubuhnya menghilang, dia mencari ke setiap rumah sakit dan kamar mayat untuk mengubur mereka kembali, diia yakin telah menemukan tubuh sang ibu mengenakan selimut yang sama dengan yang dia gunakan untuk membungkusnya.
Asap kembali mengepul di sisi lain Gaza, yang berasal dari serangan yang lain dan perang yang tampaknya tak akan berakhir ini telah merampas banyak hal dari banyak orang.
(Redaksi)