Emma mengalami berbagai gejala akibat ketidakseimbangan hormon. Gejala yang dialami Emma di antaranya
- Kabut otak (brain fog)
- Selalu merasa kepanasan (hot flashes)
- Insomnia
Dia selalu merasa tertekan dengan lingkungan sekitarnya. Ibunya yang memasuki usia awal 40-an belum mengalami menopause. Sementara itu, tekanan juga datang dari teman-temannya yang sudah menikah dan memiliki anak.
Ketika masuk ke dunia kerja, Emma enggan mendiskusikan soal POI atau menopause dininya. Justru, ia lebih memilih kegiatan-kegiatan seperti kencan buta atau makan malam besar yang kebalikan dengan impiannya menjadi seorang ibu.
"Saya merusak diri saya dengan alkohol dan seks. Saya tidak menyadari betapa saya perlu membicarakannya dengan seseorang," jelasnya.
Kepada seorang konselor, yang membantunya merasa lebih seperti dirinya lagi.
"Apa pun diagnosis saya, saya tetaplah saya. Saya lebih dari diagnosis saya," ujar Emma.
"Itu adalah pelajaran besar untuk dipelajari," bebernya.