IDENESIA.CO - Video yang tersebar menampilkan Pemimpin spiritual Tibet Dalai Lama sebuah video yang menunjukkan dirinya meminta seorang bocah laki-laki menghisap lidahnya memicu reaksi di media sosial.
Ia pun mmeinta maaf setelah video itu beredar. Video yang tersebar itu menunjukkan Dalai Lama (87) mencium bibir bocah laki-laki itu saat si anak membungkuk untuk memberi hormat.
Biksu Budha itu kemudian terlihat menjulurkan lidahnya sambil meminta anak itu untuk menghisapnya.
"Bisakah kamu menyedot lidahku," demikian terdengar Dalai Lama bertanya kepada anak laki-laki itu dalam video yang telah viral di media sosial tersebut.
Video itu berasal dari sebuah acara di McLeod Ganj, wilayah pinggiran kota Dharamshala di India utara yang dilaksanakan pada 28 Februari 2023.
"Yang Mulia ingin meminta maaf kepada bocah itu dan keluarganya, serta banyak rekannya di seluruh dunia, atas luka yang mungkin ditimbulkan oleh kata-katanya," kata sebuah pernyataan yang diposting di akun Twitternya yang terverifikasi.
"Yang Mulia sering menggoda orang yang dia temui dengan cara yang polos dan lucu, bahkan di depan umum dan di depan kamera.
Dia menyesali kejadian itu,” tambah pernyataan itu. Sebagaimana dikutip dari AFP, banyak pengguna Twitter mengecam video yang menyajikan tindakan Dalai Lama tersebut.
Ada warganet yang menyebut video itu "menjijikkan". Ada juga yang berkomentar "benar-benar memuakkan" setelah video mulai viral pada Minggu (9/4/2023).
"Benar-benar terkejut melihat apa yang ditunjukkan #DalaiLama ini. Di masa lalu juga, dia harus meminta maaf atas komentar seksisnya. Tapi mengatakan -Sekarang isap lidah saya ke anak kecil, menjijikkan," tulis pengguna Twitter bernama Sangita.
"Apa yang baru saja saya lihat? Apa yang dirasakan anak itu? Menjijikkan," tulis pengguna Twitter lainnya bernama Rakhi Tripathi.
Dalai Lama sendiri telah tinggal di pengasingan di India sejak melarikan diri dari Tibet pada 1959, setelah protes menentang kekuasaan China di sana.
Pada 2019, kantor Dalai Lama juga meminta maaf setelah pemimpin spiritual tersebut berkata pada BBC dalam sebuah wawancara, bahwa calon Dalai Lama perempuan di masa depan harus "menarik".
(Redaksi)