Hal itu lantaran omset mereka yang terus menurun, di mana mereka sudah kehabisan modal, ditambah dengan dagangan mereka yang tidak laku.
“Akhirnya karena mereka ini sudah kehabisan belanja modal, kemudian tidak laku, sekarang ada mereka yang malah jadi ojek online,” ucapnya.
Diketahui, pedagang yang ada di Pasar Pagi mencapai 2.800 dan ditambah 48 SHM.
Hal itu dinilai sangat berdampak cukup signifikan dalam pertumbuhan ekonomi.
“Ini sangat berdampak cukup signifikan bagi ekonomi masyarakat yang terlibat secara lagsung maupun tidak. Jadi kita mendukung tapi kita minta harus segera diselesaikan,” pungkasnya.
(Advertoial)