Senin, 25 November 2024

Ekstremis Yahudi Ingin Mengorbankan Domba di Kompleks Masjid AL-Aqsa hingga Timbulkan Keributan

Kamis, 6 April 2023 15:0

POTRET - Masjid Al Aqsa. / Foto: Istimewa

IDENESIA.CO -  Setelah adanya laporan ekstremis Yahudi hendak mengorbankan seekor kambing atau domba di kompleks masjid berdiri yang diperebutkan - yang oleh orang Yahudi disebut Temple Mount atau Bukit Bait Suci membuat kelompok militan Islam Hamas meminta warga Palestina untuk melindungi masjid. 

Sekitar 350 warga Palestina ditangkap oleh polisi Israel menyusul bentrokan di kompleks masjid al-Aqsa, Yerusalem.

Tetapi mengapa para ekstremis ingin mengorbankan hewan di sini dan mengapa sekarang?

Mengapa mengorbankan domba?

Ritual pengorbanan berasal dari kitab suci Yahudi, Taurat.

Kitab Taurat menyebutkan, orang-orang Yahudi ditahan sebagai budak di Mesir. Untuk membebaskan mereka, Tuhan melewati tanah Mesir dan membunuh semua putra sulung dari setiap keluarga Mesir.

Orang Israel (Yahudi) diperintahkan untuk membunuh seekor kambing dan membuat tanda di ambang pintu dengan darah hewan itu sehingga kematian akan melewati anak-anak mereka.

Ini adalah yang terakhir dari "tujuh tulah Mesir" dan pukulan telak bagi Firaun, yang kemudian mengizinkan orang-orang Yahudi meninggalkan negara itu dalam apa yang disebut Eksodus.

Pengorbanan kambing kemudian dilakukan setiap tahun sampai sekarang sebagai pengingat peristiwa Eksodus, setelah orang Israel pergi ke "tanah perjanjian", yang saat ini diduduki Israel.

Kini, sangat sedikit kelompok agama yang masih melakukan ritual tersebut.

Kenapa di Temple Mount?

Temple Mount adalah situs tersuci dalam Yudaisme.

Ini adalah lokasi dua kuil alkitabiah dan beberapa kelompok Yahudi ingin mengeklaim hak ketiga di mana kubah emas masjid berdiri saat ini.

Beberapa orang Yahudi yang religius berkeras bahwa pengorbanan Paskah hanya bisa dilakukan di sini.

Namun kompleks masjid al-Aqsa juga merupakan tempat tersuci ketiga dalam Islam (sebagai lokasi kenaikan Nabi Muhammad ke Surga) dan meskipun orang Yahudi diizinkan berkunjung, orang-orang non-Muslim yang hendak berdoa dilarang masuk ke situs tersebut.

Bagian dari Yerusalem ini diambil oleh Israel dalam Perang Enam Hari pada tahun 1967, setelah itu Israel dan Yordania, penjaga masjid al-Aqsa setuju bahwa untuk sementara orang Yahudi diizinkan mengakses situs tersebut - mereka diizinkan berdoa di sana.

Banyak warga Palestina benci dengan kehadiran pengunjung dan pasukan keamanan bersenjata Israel di tempat suci itu, dan berbagai kelompok berjanji untuk melindungi masjid.

Apa yang terjadi sekarang?

Setiap tahun, kelompok ekstremis Yahudi melobi untuk diizinkan melakukan kurban kambing di Temple Mount pada malam Paskah.

Otoritas Israel di masa lalu menangkap orang-orang tertentu sebelum Paskah untuk mencegah upaya apapun yang bakal terjadi.

Tahun ini, Paskah dimulai Rabu (5 April) malam dan berakhir pada Kamis (13 April) malam.Itu berarti bahwa Paskah bertepatan dengan bulan bulan suci Ramadhan, yang semakin meningkatkan ketegangan.

Siapa di balik ini?

Satu kelompok ekstremis Yahudi secara khusus dikaitkan dengan upaya mengorbankan seekor kambing di masjid: Return to the Mount.

Salah satu pemimpinnya, Raphael Morris, diwawancarai BBC tahun lalu tentang upayanya untuk shalat di masjid al-Aqsa dengan berpakaian seperti seorang Muslim

Dia menggambarkan dirinya sebagai seorang Yahudi yang religius dan Zionis.

"Saya percaya bahwa Temple Mount adalah milik orang-orang Yahudi, karena apa yang dijanjikan Tuhan kepada kami di dalam Alkitab," katanya.

"Misinya adalah untuk merebut kembali Temple Mount."Morris ditangkap oleh polisi Israel pada Senin (03/04) karena dicurigai merencanakan gangguan ketertiban umum.

Media Israel melaporkan bahwa Return to the Mount menawarkan hadiah uang tunai kepada orang-orang yang berhasil menyembelih kambing di kompleks masjid, atau kepada mereka yang ditangkap karena berusaha melakukannya.

(Redaksi)

Tag berita:
IDEhabitat