Dunia sepak bola Indonesia kembali diguncang dengan kabar mengejutkan. Direktur Persiba Balikpapan, Catur Adi Prianto, ditangkap oleh Bareskrim Polri...
IDENESIA.CO - Dunia sepak bola Indonesia kembali diguncang dengan kabar mengejutkan. Direktur Persiba Balikpapan, Catur Adi Prianto, ditangkap oleh Bareskrim Polri atas dugaan keterlibatannya dalam peredaran narkoba di Kalimantan Timur.
Kasus ini tidak hanya mencoreng citra klub sepak bola, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran terkait keterlibatan tokoh olahraga dalam jaringan kriminal. Penangkapan Catur Adi terjadi setelah pihak kepolisian melakukan razia di Lapas Balikpapan pada 27 Februari 2025, di mana ditemukan indikasi kuat adanya peredaran narkotika yang dikendalikan dari dalam lapas.
Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigadir Jenderal Mukti Juharsa, mengungkapkan bahwa Catur Adi telah lama menjadi target pengawasan karena diduga sebagai bandar narkoba besar di wilayah Kalimantan Timur.
"C adalah bandar narkoba di Kalimantan Timur. Terungkap saat razia di Lapas Balikpapan pada 27 Februari karena diduga ada peredaran narkoba di sana," ujar Mukti dalam konferensi pers di Mabes Polri, Senin (10/3/2025).
Kasus ini semakin mengejutkan karena Catur Adi juga diketahui memanfaatkan narapidana untuk mengendalikan peredaran narkoba dari dalam penjara.
Selain Catur Adi, terdapat total 10 tersangka lain yang ditangkap polisi terkait peredaran sabu di lapas. Mereka adalah S, J, S, A, A, B, B, F, E, K, dan R.
“Sembilan tersangka diamankan di Polda Kaltim. Sementara di Bareskrim Polri ada tiga. Totalnya semua 11 tersangka,” kata Mukti. Dampak Terhadap Persiba Balikpapan
Sebagai direktur Persiba Balikpapan, nama Catur Adi sebelumnya dikenal luas di dunia sepak bola, terutama setelah sukses membawa klub berjuluk Beruang Madu itu promosi ke Liga 2.
Namun, kasus ini menimbulkan spekulasi terkait dampaknya terhadap klub yang kini sedang dalam persiapan menghadapi musim baru.
Manajemen Persiba Balikpapan dengan cepat merespons penangkapan ini melalui pernyataan resmi di media sosial.
Mereka menegaskan bahwa kasus hukum yang menjerat Catur Adi adalah masalah pribadi dan tidak ada kaitannya dengan klub.
“Kami menyampaikan hal tersebut merupakan masalah pribadi yang tidak ada kaitannya dengan Persiba Balikpapan. Persiba Balikpapan menghormati sepenuhnya proses hukum yang sedang berjalan dan menyerahkan kepada pihak yang berwenang,” tulis manajemen Persiba dalam pernyataan resminya.
Meskipun begitu, kasus ini berpotensi mempengaruhi stabilitas internal klub, baik dari segi kepemimpinan maupun citra di mata sponsor dan pendukung.
Para pecinta sepak bola Balikpapan kini menanti bagaimana langkah manajemen dalam menjaga keberlangsungan klub di tengah badai kontroversi ini.
(Redaksi)