Minggu, 6 Oktober 2024

Advertorial DPRD Samarinda

Hearing Bersama Dinkes, DPRD Samarinda Pinta Lakukan Monev Guna Cegah Kasus Gagal Ginjal Akut

Senin, 31 Oktober 2022 16:14

DIWAWANCARAI - Sekretaris Komisi IV DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar. / Foto: Akurasi.

IDENESIA.CO, SAMARINDA – Adanya kasus gagal ginjal akut misterius, DPRD Samarinda mengambil langkah dengan menggelar hearing bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) pada Jumat (28/10/2022) lalu.

Hal ini dilakukan guna antisipasi menangkal kasus tersebut terjadi di Kota Tepian.

Hearing ini gelar usai pemerintah Kota Samarinda melakukan sidak dan menutup dua apotek beberapa waktu lalu.

Sekretaris Komisi IV DPRD Samarinda, Deni Anwar Hakim meminta Dinkes bisa melakukan pengetatan dan peningkatan kerja monitoring dan evaluasi (Monev) dilapangan, khususnya terkait obat yang dilarang beredar.

“Harus ada monev dalam skala waktu, misalnya satu minggu sekali, atau satu bulan sekali, dan kalau bisa setiap hari,” ujar Sekretaris Komisi IV DPRD Samarinda, Deni Anwar Hakim, Senin (31/10/2022).

Terkait peredaran obat sirop yang dicurigai menjadi pemicu masalah ginjal akut ini, Deni menyatakan Komisi IV DRPD Samarinda akan menggelar rapat dengar pendapat bersama BPPOM Samarinda. Menurutnya, segala produk yang diberikan izin harus dipantau dan diawasi.

“Kami ingin memastikan bahwa obat yang diijinkan betul-betul dipantau dan diawasi,” kata Deni.

Selain itu, dalam mencegah kasus gagal ginjal akut ini, Deni meminta kepada Dinkes Samarinda juga lebih aktif memberikan edukasi tindakan pencegahan kepada masyarakat terkait dengan penanganan anak dikala terserang damam, atau pun penyakit lain.

Edukasi yang dimaksud seperti memberikan pemahaman untuk penanganan pertama sebelum memberikan obat.

“Dalam hal ini, seperti imbauan kepada masyarakat untuk tidak panik ketika anaknya mengalami demam, batuk, pilek,” imbuh Deni.

Deni berharap agar orang tua tidak panik ketika anak demam dan berusaha tetap tenang.

“Karena bagaimana pun kita sudah belajar dari Covid-19 yang lalu, karena panik, imunitas kita turun, itu jangan sampai terjadi, apalagi ini menyangkut anak, pasti kepanikannya luar biasa,” pungkas Deni. (Advertorial)

 

Tag berita:
IDEhabitat