Rabu, 18 Desember 2024

Audiensi Bersama Pemkot Samarinda, Tim Penguji Keunggulan Sebut Pisang Awa Terdaftar sebagai Varietas Unggul Nasional

Kamis, 12 Desember 2024 19:20

Disampaikan Rudarmono, varietas pisang khas daerah, Pisang Mungkal atau lebih dikenal dengan nama Pisang Awa (Awak) didaftarkan sebagai varietas Nasional saat lakukan audiensi bersama Wali Koya Samarinda, Andi Harun (Istimewa)

IDENESIA.CO - Tim Penguji Keunggulan Rudarmono melakukan audiensi bersama Wali Kota Samarinda Andi Harun di Ruang Rapat Wali Kota Samarinda, Rabu (11/12/2024). 

Disampaikan Rudarmono, varietas pisang khas daerah, Pisang Mungkal atau lebih dikenal dengan nama Pisang Awa (Awak) didaftarkan sebagai varietas unggul nasional. 

 Rudarmono menjelaskan bahwa Pisang Awa merupakan hasil persilangan alamiah antara dua varietas pisang, yakni Musa balbisiana dan Musa paradisiaca.
 
Dengan bentuk yang besar dan tanpa biji, pisang ini memiliki keunggulan yang signifikan dibandingkan varietas lain.
 
Dalam audiensi tersebut, Rudarmono bersama tim memaparkan tahapan yang akan dilakukan untuk mendaftarkan Pisang Awa sebagai varietas unggul nasional, diantaranya :
 
Eksplorasi dan Uji Keunggulan: Penelitian telah dilakukan untuk memastikan keunggulan Pisang Awa, yang memiliki kadar gula (Brix) sebesar 32 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan Pisang Kepok yang hanya mencapai 16-18 persen.
 
Selain itu, kandungan vitamin C-nya mencapai 23 mg per 100 gram sampel.
 
Tahan Terhadap Penyakit: Pisang ini dikenal tahan terhadap serangan penyakit dan bakteri, menjadikannya pilihan yang sangat potensial untuk dikembangkan secara luas.
 
Pelepasan Varietas: Setelah didaftarkan, Pisang Awa akan melalui proses pelepasan varietas untuk mendapatkan legalitas hukum sebagai varietas unggul nasional.
 
Hal ini akan membuka peluang bagi pengembang lokal untuk memperluas budidaya dan produksi pisang tersebut.
 
Penangkaran dan Pembibitan: Saat ini, penangkaran telah dilakukan di wilayah Loa Kumbar dan Samarinda Utara.
 
Selanjutnya, pembibitan akan dikembangkan di wilayah Sambutan, Samarinda Utara, dan Loa Bakung.
 
Dalam kesempatan itu, Andi Harun menyampaikan rasa syukurnya atas pencapaian ini.
 
Ia menegaskan bahwa Pisang Awa merupakan produk lokal yang memiliki potensi besar untuk menjadi komoditas unggulan Samarinda, bahkan di tingkat global.
 
"Pisang ini adalah kebanggaan kita bersama. Setelah panen, perlu dibuat alur yang jelas—mau dibawa ke mana dan dibuat apa, misalnya ekspor ke negara mana. Pemkot Samarinda siap mendukung, baik melalui regulasi maupun pengelolaan tata niaga,” ujar Andi Harun.
 
Ia juga menekankan pentingnya menghindari kegagalan seperti yang pernah terjadi di daerah lain, di mana hasil panen melimpah tetapi tidak memiliki pasar yang jelas.
 
Pemkot Samarinda berkomitmen untuk menciptakan ekosistem yang mendukung, termasuk memanfaatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk mendukung branding hingga ke produk hilir.
 
Andi Harun berharap Pisang Awa tidak hanya menjadi varietas unggulan nasional, tetapi juga mampu dikenal hingga ke pasar internasional.
 
Dengan branding yang kuat, pisang ini berpotensi menjadi komoditas ekspor andalan Samarinda.
 
“Kita harus mampu memanfaatkan potensi ini untuk menciptakan produk hilir dengan daya saing global. Jika perlu, kita dorong hingga menjadi produk yang diakui dunia,” pungkasnya. 

(Redaksi) 

Tag berita:
IDEhabitat