Senin, 25 November 2024

Begitu Cantiknya Paras Roro Jonggrang yang Digambarkan Teknologi AI

Jumat, 24 Februari 2023 23:31

POTRET - Roro Jonggrang Versi AI Foto: Tangkapan Layar via instagram @ainusantara

IDENESIA.CO - Kreator dengan akun instagram @ainusantara belum lama ini menggambarkan Patung Durga yang diduga jadi perwujudan Roro Jonggrang.

Dalam unggahan yang telah dilihat 33 ribu kali, Roro Jonggrang digambarkan dengan teknologi Artificial Intelligence (AI).

Hasilnya, menjadi lebih berwarna dan terlihat kecantikan sang putri raja Prambanan tersebut.

Lantas siapakah sosok Roro Jongrang ? 

Roro Jonggrang sebuah kisah wanita yang meminta dibangunkan seribu candi dalam satu malam.

Permintaan tersebut dilakukan Roro Jonggrang sebagai syarat kepada Bandung Bondowoso jika ingin menikahinya.

Meski pada akhirnya Bandung Bondowoso gagal karena hanya membuat 999 candi, kisah ini tetap jadi legenda di balik adanya Candi Prambanan di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Tak heran jika dalam kompleks Candi Prambanan, terdapat patung atau arca dewi yang disebut sebagai perwujudan Roro Jonggrang.

Sebagian antropolog, menyebutkan arca tersebut sebagai Dewi Durga Mahisasuramardhini.

Patung yang Disebut sebagai Roro Jonggrang Ditampilkan Versi AI

Kisah Legenda Roro Jonggrang

Dikutip dari buku "KIBAR 2020: Proceedings of the 1st Konferensi Internasional Berbahasa Indonesia Universitas Indraprasta PGRI" oleh Ahmad Faiz Muntazori, dan kawan-kawan, secara umum, kisah tentang Roro Jonggrang menceritakan sejarah perseteruan antara dua kerajaan yang bertetangga, yakni Kerajaan Prambanan dan Pengging.

Kerajaan Prambanan terletak di kaki Gunung Merapi, dipimpin oleh Gusti Prabu Baka Geni dan Gusti Roro Jonggrang. Sedangkan Kerajaan Pengging terletak di kaki Gunung Merbabu, dipimpin oleh Prabu Damar Maya.

Hubungan kedua kerajaan ini terjalin cukup baik. Namun, keduanya sebenarnya menyimpan bara yang setiap saat bisa mengobarkan api peperangan.

Tetapi pada suatu ketika, terjadilah pertikaian terjadi antara Kerajaan Prambanan dan Pengging.

Dalam cerita yang dikisahkan dalam buku "108 cerita rakyat terbaik asli Nusantara oleh Marina Asril Reza, Kerajaan Pengging yang dipimpin oleh Bandung Bondowoso berhasil menewaskan Prabu Baka di medan perang.

Setelah itu, Bandung Bondowoso menguasai Kerajaan Prambanan dan memaksa Roro Jonggrang untuk menjadi istrinya. Padahal, Roro Jonggrang tahu bahwa Bandung Bondowoso adalah yang membunuh ayahnya.

Roro Jonggrang pun menolaknya dan membuat Bandung Bondowoso marah sehingga mengurungnya bersama dayang-dayang lain. Meski begitu, Bandung Bondowoso terus berupaya meminta Roro Jonggrang untuk menjadi istrinya.

Pada akhirnya, Roro Jonggrang lelah dengan permintaan itu. Kemudian, ia mencari akal untuk membuat syarat kepada Bandung Bondowoso jika ingin menikahinya.

Jadilah permintaan Roro Jonggrang yang ingin dibuatkan seribu candi yang harus jadi dalam waktu semalam. Mendengar permintaan ini, Bandung Bondowoso menjawab angkuh dan yakin bisa memenuhinya.

Bandung Bondowoso pun berjanji, apabila gagal, maka Kerajaan Prambanan akan dikembalikan ke tangan Roro Jonggrang.

Dimulailah pembuatan candi itu dengan dibantu pasukan jin. Dengan waktu singkat, candi-candi sudah mulai muncul dan membuat Roro Jonggrang panik. Hingga menjelang pagi, hanya kurang beberapa buah dari total seribu candi yang diminta Roro Jonggrang.

Hingga fajar mulai muncul dan ayam jantan mulai berkokok, jin meninggalkan pekerjaannya membangun candi. Di situ, Bandung Bondowoso sangat percaya telah membangun seribu candi.

Namun, setelah Roro Jonggrang menghitung satu per satu, ternyata jumlahnya adalah 999 candi. Artinya, kurang satu candi untuk memenuhi permintaan Roro Jonggrang.

Merasa tidak percaya, Bandung Bondowoso pun menghitung kembali dan benar saja jumlahnya adalah 999 candi. Ia pun marah dan kecewa atas kegagalan yang hanya kurang satu candi untuk menjadi suami dari Roro Jonggrang.

Tak terima dengan hal itu, Bandung Bondowoso dengan kesaktiannya pun akhirnya mengubah Roro Jonggrang menjadi patung batu untuk melengkapi seribu candi.

Di kemudian hari, seribu candi ini kemudian dikenal sebagai Candi Sewu.

(Redaksi)

 

 

 

Tag berita:
IDEhabitat