Jumat, 22 November 2024

Festival Wangkang Ritual Usir Roh Jahat yang Ada di Malaysia

Kamis, 25 Januari 2024 11:50

Festival wangkang yang diikuti 3.000 peserta dan masuk dalam warisan budaya UNESCO. / Foto: Istimewa

IDENESIA.CO - Festival Wangkang yang digelar di Kota Malaka, Malaysia merupakan bentuk pengharapan akan kesehatan, perdamaian, kemakmuran serta kebahagiaan bagi negara dan dunia.

Prosesi Wangkang dilakukan  dengan mengarak "kapal kerajaan" melintasi rute 9 km dengan 22 pemberhentian di mana para pendeta melakukan ritual pembersihan untuk mengusir roh jahat dan pengaruh negatif lainnya. Pawai tersebut juga dimeriahkan oleh berbagai kendaraan hias dan pertunjukan.

Festival Wangkang dibawa ke Malaka oleh pedagang Hokkien dari Tiongkok dan pertama kali diadakan pada 1854. Festival ini hanya diselenggarakan ketika medium atau perantara di Kuil Yong Chuan Tian di Malaka menerima perintah dari dewa Ong Yah. 

Prosesi telah dilaksanakan pada 1919, 1933, 2001, 2012 dan 2021. 

Malaysia dan Tiongkok sama-sama memperoleh pengakuan UNESCO atas festival Wangkang sebagai warisan budaya takbenda pada tahun 2020. Festival tersebut sudah ada di wilayah Minnan, Tiongkok antara abad ke-15 dan ke-17, dan saat ini berpusat di Teluk Xiamen dan Teluk Quanzhou di wilayah pesisir Tiongkok, serta di Malaka, Malaysia.

POTRET - Miniatur Kapal Wangkang./ Foto: Istimewa

Datuk Ronald Gan, Presiden Asosiasi Peranakan Baba Nyonya Malaysia, menyoroti pentingnya Prosesi Wangkang, dengan menyatakan bahwa prosesi tersebut berakar pada tradisi asli komunitas Baba dan Nyonya dari wilayah Fujian di Tiongkok.

“Parade ini melambangkan unsur kebaikan dan persatuan dan akan melibatkan lebih dari 43 kelompok,” ujarnya.

Daya tarik utamanya adalah perahu Wangkang bernama KR Kapal Raja Perpaduan Aman berukuran hampir lima meter disertai dua replika kapal yang menempuh jarak hampir 9,5 kilometer.

 “Parade akan dimulai pada pukul 08.30 dari Museum Wangkang di Melaka, meliputi berbagai rute, dan diperkirakan akan melibatkan sekitar 22 pemberhentian, melambangkan ajakan makhluk halus pengembara untuk menaiki perahu Wangkang sebelum dikirim ke alam lain,” jelas Gan.

(Redaksi)

Tag berita:
IDEhabitat