“Kami berharap ini tidak terjadi, namun kami harus siap dengan segala kemungkinan. Kalau kondisi semakin memburuk, kami akan mengaktifkan status tanggap bencana dan menggunakan dana darurat,” ungkapnya.
Selain itu, pemerintah kota juga telah menyiapkan berbagai sumber daya untuk menghadapi bencana ada beberapa posko pengungsian telah disiapkan di Al Muhajirin dan kantor lurah setempat.
Selain itu, Marnabas mengungkapkan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan TNI dan Polri untuk menjaga keamanan di lokasi-lokasi pengungsian, mengingat adanya kekhawatiran terhadap tindak kriminal seperti pencurian saat warga meninggalkan rumah mereka.
“Selain itu, kami juga telah berkoordinasi dengan PLN untuk mematikan aliran listrik secara otomatis jika ada potensi bahaya pada trafo di area banjir. Kami ingin memastikan keselamatan warga tetap terjaga,”tutrnya.
Pemerintah Kota Samarinda juga sudah mempersiapkan fasilitas kesehatan dengan membuka posko kesehatan di beberapa puskesmas yang tetap beroperasi meskipun dalam keadaan libur, seperti Puskesmas Sungai Siring, Temindung, dan Bengkuring.
“Kami pastikan bahwa fasilitas kesehatan siap memberikan bantuan darurat kepada warga yang membutuhkan, baik untuk penyakit ringan seperti gatal-gatal hingga kasus yang lebih serius,” pungkasnya.
(Redaksi)