Minggu, 19 Januari 2025

Indonesia Gabung Brics, Airlangga Hartarto Jelaskan Sikap Amerika Serikat

Kamis, 16 Januari 2025 22:0

Chairman B-Universe Enggartiasto Lukita (tengah) menjadi moderator memandu diskusi dengan narasumber Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto (kiri), dan Direktur Utama BNI Royke Tumilaar (kanan), dalam acara BNI Investor Daily Roundtable dengan tema "Outlook Ekonomi 2025; Tumbuh

Sementara itu, Indonesia sudah memiliki berbagai kerja sama internasional dengan AS, terutama di bidang ekonomi. Dengan bergabungnya Indonesia dalam BRICS, negara ini berpotensi memperluas kerja sama dan perdagangan dengan negara-negara anggota BRICS lainnya.

"Dengan keanggotaan ini, kita secara strategis bisa lebih memanfaatkan kekuatan dari India, Brasil, Rusia, dan negara lainnya, terutama untuk benchmark," jelas Airlangga

Misalnya, Indonesia dapat memperkuat hubungan dengan Brasil yang memiliki keunggulan di sektor perkebunan dan energi. Brasil, yang memiliki keunggulan dalam produksi tebu untuk gula dan etanol, bisa menjalin kerja sama lebih erat dengan Indonesia, yang unggul dalam produksi kelapa sawit.

Di sisi lain, Rusia yang memiliki potensi besar dalam sektor energi juga menawarkan peluang kerja sama yang menjanjikan. "Dengan Rusia punya potensi ke depan, dia punya resources energi," ujarnya.

Selain peluang kerja sama, keanggotaan dalam BRICS juga memberikan Indonesia potensi besar dalam perdagangan internasional. Indonesia selama ini tercatat memiliki surplus perdagangan dengan anggota BRICS, yang semakin membuka potensi ekonomi dan peluang baru bagi negara ini.

Dengan strategi yang matang dan pemanfaatan keanggotaan BRICS, Indonesia diharapkan dapat memperkuat posisi ekonomi globalnya dan semakin meningkatkan daya saing di berbagai sektor.
 

 (Redaksi) 

Halaman 
Tag berita:
IDEhabitat