IDENESIA.CO - Kerajaan Arab Saudi melarang abaya, baju kurung prempuan untuk para murid perempuan saat ujian di sekolah.
Mengutip The National, Komisi Evaluasi Pendidikan dan Pelatihan Saudi (Education and Training Evaluation Commission/ETEC), sebuah badan yang bertanggung jawab untuk mengakreditasi sistem pendidikan dan pelatihan di Saudi, bersama dengan Kementerian Pendidikan mengumumkan bahwa siswa kini tak lagi diizinkan mengenakan abaya selama ujian sekolah.
ETEC menyatakan bahwa siswa perempuan harus mengenakan seragam sekolah di dalam ruangan. Badan itu juga menegaskan bahwa seluruh pakaian harus selaras dengan aturan kesopanan publik di Saudi.
"Penting untuk mematuhi pakaian yang sesuai dengan aturan untuk menjaga kesopanan publik di ruang ujian, mengingat bahwa dilarang mengenakan abaya pada saat ujian," tulis ETEC melalui cuitan di Twitter.
Pada 2018, abaya memang sudah tidak diberlakukan secara umum lagi di Saudi. Kendati demikian, sejumlah wanita di kerajaan masih kerap memakainya.
Baju tradisional yang biasa berwarna hitam itu juga mulai diproduksi dengan beragam warna. Seperti misalnya warna biru muda dan merah muda yang banyak dikenakan oleh sejumlah perempuan di wilayah Teluk.
Pada tahun yang sama, Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MbS) juga menyatakan bahwa wanita tak perlu mengenakan kerudung selama berpakaian sopan.
"Keputusan sepenuhnya diserahkan kepada perempuan untuk memutuskan jenis pakaian yang layak dan terhormat yang dia pilih untuk dikenakan," kata MbS kala itu.
Seorang ulama senior Arab Saudi juga saat itu menyatakan bahwa wanita harus berpakaian sopan namun tidak wajib mengenakan abaya.
Saudi memang jadi semakin terbuka dan moderat sejak Pangeran MbS berkuasa. Perempuan tak lagi diwajibkan mengenakan pakaian panjang yang juga menutupi wajah.
Perempuan bahkan diperbolehkan mengenakan bikini di kawasan pesisir King Abdullah Economic City.
Para wisatawan juga boleh mengenakan pakaian renang serta bikini di hotel atau jalanan sejumlah kawasan tertentu.
(Redaksi)