IDENESIA.CO - Atas demonstrasi soal kelangkaan gas elpiji ukuran 3 kilogram oleh Mahasiswa, mendapat tanggapan dari Legislator Samarinda.
Sebelumnya anggota dewan, pemerintah dan pihak Pertamina telah melakukan pertemuan tapi belum ada langkah yang tepat hingga saat ini.
Akar masalah dari kelangkaan tersebut, dikatakan Anggota Komisi II DPRD Samarinda Laila Fatihah karena minimnya fungsi kontrol.
“Kita selalu dapat info lanjutan dari Hiswana Migas. Permasalahannya kontroling ini tidak ada, dan yang beli ini warga miskin kah? Atau di luar itu,” ucap Laila.
Lanjut dia, dari data yang diterima oleh dewan dari Hiswana Migas. Setiap hari selalu disalurkan ribuan tabung elpiji 3 kilogram. Namun, pasokan tersebut selalu dengan cepat habis.
“Iya tidak tahu kemana. Berapapun yang disalurkan selalu habis. Dan ini harusnya peran kontrol itu dijalankan. Apakah yang membelinya betulan warga miskin atau bukan,” tambahnya.