Jumat, 15 November 2024

Menlu RI Sugiono Nyatakan Keinginan Indonesia Bergabung dengan BRICS

Jumat, 25 Oktober 2024 22:0

POTRET - Menteri Luar Negeri Sugiono yang mengenakan peci berfoto bersama para pemimpin dunia pada KTT BRICS Plus di Kazan pada 24 Oktober 2024. (Foto milik @sugiono_56 di Instagram)

Dalam penelitian itu, Jim O'Neill mengambarkan empat negara berkembang yakni Brasil, Rusia, India, China, jika pertumbuhannya dipertahankan dapat mendominasi ekonomi global.

Para pemimpin negara Brasil, Rusia, India dan Cina pertama kali bertemu secara informal di sela-sela KTT G8 Outreach di St Petersburg, Rusia, pada bulan Juli 2006.

Tidak lama setelah itu, pada September 2006, Pertemuan Tingkat Menteri BRICS pertama diadakan atas usulan Presiden Rusia Vladimir Putin di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB.

Pada 16 Juni 2009, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRIC pertama kali diadakan di Yekaterinburg, Rusia. Pada KTT BRIC pertama, para pemimpin BRIC mengeluarkan pernyataan bersama melalui sebuah dokumen.

Dalam dokumen tersebut menetapkan tujuan BRIC untuk mempromosikan dialog dan kerja sama di antara negara-negara kami dengan cara yang bertahap, proaktif, pragmatis, terbuka, dan transparan.

Dialog dan kerja sama negara-negara BRIC tidak hanya kondusif untuk melayani kepentingan bersama negara-negara berkembang, tetapi juga untuk membangun dunia yang harmonis dengan perdamaian abadi dan kemakmuran bersama. Dokumen itu menguraikan persepsi bersama tentang cara-cara untuk mengatasi krisis keuangan dan ekonomi global.

Kemudian, pada 2010 Afrika Selatan diterima sebagai anggota penuh pada pertemuan Menteri Luar Negeri BRIC di New York. Kelompok BRIC berganti nama menjadi BRICS (Brazil, Rusia, India, Cina, Afrika Selatan). Afrika Selatan menghadiri KTT BRICS ke-3 di Sanya, Cina pada 14 April 2011.

Halaman 
Tag berita:
IDEhabitat