Pengumuman pertukaran tawanan itu dilakukan pekan lalu. Kedua pihak mengatakan mereka "mengkonfirmasi ulang niat menormalisasi hubungan dan membuat perjanjian damai dengan dasar menghormati prinsip kedaulatan dan integritas wilayah".
Kesepakatan itu disambut oleh Uni Eropa dan AS, yang sudah puluhan tahun berusaha membujuk kedua negara agar menandatangani perjanjian damai untuk menyelesaikan masalah-masalah yang belum terselesaikan, termasuk demarkasi perbatasan mereka.
Armenia dan Azerbaijan dulunya adalah bagian dari Uni Soviet yang runtuh pada 1991. Rusia memandang dirinya sebagai penjamin keamanan di wilayah tersebut namun pengaruhnya menurun dalam dua tahun terakhir setelah perang di Ukraina mengalihkan perhatian negara itu.
(Redaksi)