Jumat, 22 November 2024

Momen Proklamasi yang Diabadikan Mendur Bersaudara

Jumat, 3 Maret 2023 16:57

KENANGAN - Kolase Tiga Foto Bersejarah yang diabadikan oleh Alex dan Frans Mendur. / Foto: IST

Frans kemudian berangkat ke rumah Soekarno dengan berbekal kamera Leica serta satu buah roll film. 

Dia sebenarnya ragu mengenai informasi tersebut, namun tetap meyakinkan diri dan berangkat menuju jalan yang kini dikenal dengan nama jalan Proklamasi.

“Saya sendiri semula tidak percaya ketika seorang rekan wartawan Jepang dari Djawa Shimbun Sya pada tanggal 16 Agustus malam memberitahukan kepada saya bahwa keesokan hari tanggal 17 Agustus 1945 akan dilakukan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia", tulis Frans dikutip dari laman kebudayaan.

Sementara itu, sang kakak, Alex Mendur yang mengetahui berita tersebut dari rekan kerjanya di kantor berita Domei, yaitu Zahrudi (Kuswiah, 1986, 22).

Kemudian juga berangkat dan perlu mendokumentasikan peristiwa tersebut agar jangan sampai terlewat untuk diabadikan.

Pagi dini hari Frans berangkat ke Pegangsaan bersama rekan seperjuangan Basir Pulungan dengan cara sembunyi-sembunyi dan mengendarai mobil hasil pinjaman orang Jepang yang pro terhadap kemerdekaan Indonesia.

Sesampainya di Pegangsaan mereka telah melihat beberapa tokoh seperti dwitunggal Soekarno-Hatta tengah berunding.

Saat matahari mulai menghangat tokoh-tokoh pergerakan dan pejuang Indonesia pun mulai memadati tempat tersebut.

Sekira pukul 10 pagi semangat kemerdekaan pun pecah, teriakan "Merdeka-Merdeka!" yang bergaung bak halilintar tak henti-hentinya reda memenuhi atmosfer udara di Pegangsaan.

Hingga kemudian berkumandanglah teks proklamasi yang dibacakan oleh Soekarno yang  semakin membuat teriakan "Merdeka!" terus membahana, bersamaan dengan sorak-sorai hadirin yang menggambarkan semangat pemuda dalam menyambut kemerdekaan.

Euforia tersebut bahkan sempat membuat Frans terlena hingga ia sempat lupa untuk menjepret momen-momen kemerdekaan.

Namun ia segera sadar bahwa ada tugas suci dalam merekam sejarah bangsa dan harus segera dilakukan dan segera menyembunyikannya karena jika diketahui Jepang dapat berujung nyawa.

Roll yang Terampas hingga Kucing-kucingan dengan Jepang Apa yang dikhawatirkan Frans memang terjadi.

Jepang mencium gelagat proklamasi kemerdekaan yang digaungkan Soekarno-Hatta di Pegangsaan. Dua bersaudara yang mengabadikan momen tersebut kemudian diburu tentara Jepang kantor berita Domei itu lalu dirampas hingga tak terselamatkan.

Namun Frans beruntung karena sempat menyembunyikan negatif film hasil jepretannya di dalam tanah di kebun di area kantornya tempat bekerja.

Kendati demikian, ia masih harus kucing-kucingan dengan tentara Jepang saat hendak mencetak hasil foto tersebut.

Dia dan beberapa teman perjuangan perlu menyelinap di malam hari, melompati pohon dan memanjat pagar di kantor Domei hanya untuk mengabarkan pada dunia bahwa Indonesia sudah merdeka dengan mencetak negatif film itu di sebuah lab.

Setelah dicetak, dari hasil jepretannya Frans mendapatkan beberapa sudut foto, seperti saat  Soekarno membacakan teks proklamasi, pengibaran bendera merah putih oleh anggota Pembela Tanah Air (PETA) Latief Hendradiningrat, serta suasana upacara pengibaran bendera Merah Putih.

(Redaksi)

Halaman 
Tag berita:
IDEhabitat