Jumat, 22 November 2024

Esai

Nasib Teater di Tengah Pandemi, Pertarungan Antara Keteguhan dan Keterbatasan

Penulis: Risti Gyro

Minggu, 2 Januari 2022 16:11

Teater di kala pandemi.

Pertunjukan teater tidak lantas menjadi penyerahan mentah kepada kondisi “bermain peran” secara habis-habisan. Teater merupakan sarana “menikmati peran” yang dilakukan secara rela demi suatu penghiburan. Rasanya hampa sekali ketika menciptakan sesuatu yang hebat namun tiada satu pun yang menikmatinya. Di tengah pandemi ini, menjadi besar dan nyata adalah hasil dari suatu keteguhan. - Risty Gyro, Sutradara dan Penulis Naskah Teater Yupa Unmul -

IDENESIA.CO - Dini hari, seseorang melontarkan pertanyaan kepada saya mengenai kemungkinan tetap berteater di tengah pandemi.

Saya hanya mengangkat bahu seraya menghela nafas.

Jawaban yang agak malas-malasan, kebiasaan jika ditanya sesuatu yang kurang disukai, kurang diketahui atau kurang dikuasai.

Maksudnya kurang lebih seperti “Ya, begitu deh,”

Padahal kalau dipikir-pikir, pertanyaan ini jelas menggambarkan pahitnya kebuntuan cara berpikir dan cara berbuat.

Kelihatannya satu-satunya yang dapat kita lakukan hanyalah menunggu dan berharap datangnya tanda-tanda kehidupan.

Sekalipun sengsara, menyakitkan dan penuh pengorbanan.

Karya-karya kini lahir bukan karena renungan, tapi merupakan sebuah kebutuhan berekspresi.

Halaman 
Tag berita:
IDEhabitat